“Mereka tidak mau mengakui limbah batu bara yang tumpah, namun mereka sepakat untuk membersihkan limbah batu bara tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Wahana Generasi Aceh (Wangsa) Jhony Howord, merasa kecewa dengan tidak ada keputusan siapa pemilik batubara yang tumpah di pantai.
Padahal menurut Jhony, cuma ada dua perusahaan, dan kadar kalori yang berbeda, namun hingga kini Dinas Lingkungan Hidup tidak bisa memutuskan tumpahan limbah batu bara milik perusahaan yang mana.
“Ini patut dicurigai kenapa DLH Aceh Barat tidak berani mempublikasi limbah batu bara yang tumpah milik perusahaan mana, padahal cuma dua perusahaan yang melakukan bongkar muat batu bara di pantai tersebut," terang Jhony.
Jhony juga menambahkan, dari hasil uji labortarium kan jelas berapa kalori batubara tersebut, seharusnya pemiliknya sudah ada.
"Batubara tersebut kan punya kalori, kedua perusahaan tersebut memiliki kalori batu bara yang berbeda," lanjutnya.
Ketua Wangsa Aceh juga mengharapkan kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk berkata jujur siapa pemilik limbah batu bara tersebut.
Load more