Medan, tvOnenews.com - Berita duka datang dari kebun binatang kesayangan warga Tanah Deli, Medan Zoo. Seekor harimau Sumatera bernama Nurhaliza alias Putri ditemukan mati pada akhir tahun 2023 lalu. Namun, kematian Nurhaliza tak terpublikasi dan terkesan ditutup-tutupi.
Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Utara (WALHI Sumut) menyorot tajam kasus kematian harimau Sumatera di Medan Zoo yang terjadi berulang dalam waktu berdekatan itu. WALHI Sumut menemukan adanya indikasi pembiaran terhadap pengelolaan kebun binatang tersebut.
“Pemerintah tidak belajar dari pengalaman kematian harimau di Medan Zoo dan indikasi pembiaran. Dari peristiwa yang kesekian kali ini, patut bagi Pemerintah dalam hal ini pihak Dirjen KSDAE KLHK RI untuk mengevaluasi total pengelolaan Kebun Binatang Medan," kata Direktur WALHI Sumut, Rianda Purba saat dihubungi, Minggu (7/1/2024).
Rianda menilai, kematian harimau di Medan Zoo yang terjadi berulang dalam waktu dekat itu menandakan pengelolaan kebun binatang tersebut sangat lemah sehingga dibutuhkan evaluasi total. Selain manajemen yang profesional, Pemko Medan yang berwenang juga harus mengupayakan peningkatan anggaran yang cukup.
Berita duka dari Medan Zoo tersebut tiba-tiba saja baru diketahui setelah tahun baru 2024 berjalan seminggu. Begitu pun, pihak manajemen dan Pemko Medan pun hingga kini belum memberikan keterangan resminya. Kembali, WALHI Sumut meminta Pemerintah harus terbuka atas keadaan yang memilukan terhadap satwa-satwa di Medan Zoo.
“Pemerintah harus terbuka kepada publik alasan kematian satwa liar dilindungi tersebut. Kita menyangka bahwa peristiwa ini sebagai sikap abai dan pembiaran untuk meningkatkan perawatan, pakan, serta segala fasilitas infrastruktur Medan Zoo. Kita mau mendengar Medan Zoo menjadi pusat pengetahuan terhadap satwa, bukan pemakaman satwa," tandas Rianda.
Informasi kematian harimau Sumatera itu belakangan diketahui dari Balai Besar KSDA Sumut. Dalam keterangan tertulisnya, disebutkan bahwa Nurhaliza ditemukan mati pada 31 Desember 2023 sore.
Load more