Medan, tvOnenews.com - Ketiga capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo sudah mengunjungi Provinsi Sumut, termasuk Kota Medan. Diketahui, dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sumut merupakan provinsi dengan daftar pemilih tetap (DPT) terbesar di luar Jawa. Namun, ketiga capres tersebut dinilai tidak memiliki basis kekuatan pendukung.
Dengan jumlah DPT Pemilu 2024 sebesar 10.853.940 pemilih, Sumut menjadi penentu kemenangan ketiga capres tersebut, sebab di luar Pulau Jawa, Sumut menjadi pemilih terbesar. Jumlah DPT itu jauh lebih besar dibanding Sulawesi Selatan sebagai provinsi dengan DPT terbesar kedua di luar Jawa, yakni 6.670.582 pemilih, disusul Lampung dengan 6.539.128 pemilih.
Pengamat politik Universitas Sumatera Utara (USU), Warjio menilai ketiga capres tidak memiliki peta kekuatan walaupun sudah berkampanye di Sumut. Kata dia, partai politik (parpol) pendukung masing-masing capres juga terpecah yang sebelumnya berkoalisi di Pemilu 2019, sehingga saat Pemilu dan Pilpres 2024 ketiganya tidak ada yang dominan.
“Sumatera Utara ini kan satu daerah yang masih sangat atau boleh dikatakan peta kekuatan itu cair, ya. Jadi tidak bisa mengarah kepada salah satu calon tertentu karena kekuatannya juga terpola menjadi tiga dukungan," kata Warjio di Medan, Minggu (28/1/2024).
Warjio mengatakan komunikasi para pendukung ketiga paslon tersebut kemungkinan besar masih bisa berubah. Komunikasi itu juga didukung oleh kekuatan sosial, birokrasi, dan politik.
"Masih sangat akan berubah, tergantung beberapa hal misalnya kayak isu persoalan praktik kekuatan yang berbasis sosial, birokrasi, dan politik juga kekuatan yang berbasis keuangan dan juga hubungan personal ke masyarakat dengan beberapa kekuatan apakah itu terkait dengan etnik, agama atau bahkan juga kepemimpinan kelompok tertentu di Sumut," terang dosen Fisipol USU itu.
Warjio tak memungkiri kalau Pemilu sebelumnya memang ada kekuatan tertentu yang dominan di Sumut, misalnya kekuatan parpol. Namun, Pemilu kali ini kekuatan itu berbeda dan masih sangat cair. Terlebih, parpol yang dulunya berkoalisi kini justru berkompetisi.
Load more