Ogan Ilir, tvOnenews.com - Puluhan warga di Desa Seri Tanjung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, yang terdampak bencana banjir mulai mengalami penyakit kulit.
Warga didominasi wanita dan lansia mengeluhkan kulit gatal karena beberapa hari terakhir bersentuhan dengan air pasang.
Ernita, salah seorang warga Seri Tanjung mengaku sudah tiga hari kulit kakinya gatal-gatal dan menghambatnya beraktivitas.
“Kulit terutama kaki gatal-gatal. Tetangga saya juga mengalami," kata Ernita saat ditemui di posko banjir Desa Seri Tanjung, Senin (11/3/2024).
Kedatangan Ernita ke posko untuk memeriksakan diri ke tenaga medis yang memang disiapkan bertugas selama bencana banjir.
Setelah berkonsultasi, Ernita diberikan obat dan salep dari tenaga medis Puskesmas Seri Tanjung.
“Gatalnya itu ada bintik merah di punggung kaki. Kebanyakan warga kena di kaki juga," ujarnya sambil menunjukkan kulit telapak kaki.
Ibu rumah tangga berusia 48 tahun ini mengungkapkan dampak banjir tahun ini sangat dirasakan oleh dirinya dan warga lain.
Selain keluhan gatal-gatal, aktivitas warga juga terhambat akibat genangan air yang cukup tinggi hingga batas pinggang orang dewasa.
“Untuk sementara ini numpang tempat tinggal di rumah tetangga. Rumah kami masih tergenang air," tutur Ernita.
Tenaga medis dari Puskesmas Seri Tanjung, Herlina menyebut gatal yang dialami warga karena air banjir yang kotor.
“Ada air yang bercampur dengan air selokan dan itu yang bikin gatal-gatal seperti dialami Bu Ernita," ungkap Herlina.
Tercatat sebanyak 161 kepala keluarga (KK) di Desa Seri Tanjung terdampak banjir sejak beberapa hari terakhir.
Kepala Desa Seri Tanjung Zainal Abidin mengatakan, meski masih sedikit warga yang mengungsi, namun rata-rata keluhan warga ialah soal gatal-gatal.
“Kadang siang atau tengah malam warga yang mengeluhkan gatal-gatal datang ke posko untuk berobat," ujar Zainal.
Selain melayani pengecekan kesehatan, posko banjir juga melayani kebutuhan konsumsi warga terutama wanita, anak-anak dan lansia.
“Kami juga jemput bola dengan mengantarkan makanan ke rumah warga yang tidak mampu menjangkau posko banjir," terang Zainal. (kat/nof)
Load more