"Kasus ini menjadi sorotan publik dan mengingatkan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dari segala bentuk kekerasan. Masyarakat diharapkan dapat lebih proaktif dalam melaporkan kasus-kasus serupa guna mencegah terjadinya tindak kekerasan yang merugikan generasi penerus bangsa," sambung AKP Arlin.
Katanya, motif kekerasan ini terjadi diduga karena korban terlambat pulang ke rumah untuk mengambil air. "Bahwa korban dianiaya oleh tante kandungnya tersebut karena pelaku emosi akibat korban terlambat pulang ke rumah untuk mengambil air," katanya.
Apakah perbuatan tante kandungnya itu sudah sering terjadi? Kasat Reskrim Polres Tapteng belum dapat memastikannya. Saat ini pelaku masih terus dimintai keterangan. "Masih diperiksa (pelaku MS) untuk dimintai keterangan oleh Unit PPA Sat Reskrim Polres Tapteng," pungkasnya. (ssg/wna)
Load more