Medan, tvOnenews.com - Kota Medan dikenal dengan keberagaman kulinernya, apalagi saat bulan Ramadhan tiba. Salah satunya yang cukup terkenal adalah Bubur Pedas Khas Melayu.
Bubur pedas dengan olahan rempah, daun jambu, irisan daging dan anyang pakis menjadi menu khas berbuka puasa di masjid bersejarah bernama Masjid Al Osmani, Jalan Komodor Laut Yos Sudarso, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.
Makanan khas melayu itu sejak lama disajikan pada bulan Ramadhan. Sejak era Kesultanan Deli, bubur pedas dibuat dan dibagikan kepada masyarakat sekitar masjid. Namun jika ingin menikmati sajian bubur pedas itu, anda harus datang setiap hari Kamis, karena bubur pedas hanya dibuat seminggu sekali.
"Tradisi berbuka puasa bersama memang sudah jadi tradisi dan rutin kita lakukan dari tahun ke tahun. Dan kita buat bubur pedas yang merupakan menu khas dari Masjid Al Osmani," ujar Ketua Kenaziran Masjid Al Osmani, Ahmad Fahroni, Selasa (2/4/2024).
Bubur pedas adalah makanan para raja pada masa itu, bubur ini biasanya dibuat dalam kegiatan kegiatan tertentu atau saat meyambut para tamu kerajaan.
Biasanya bubur pedas akan disajikan dengan ditambahkan anyang pakis.
"Jadi saat ini memang berbuka puasa dengan bubur pedas terus dilakukan agar mengenalkan budaya kepada para pemuda dan generasi sekarang. Agar mereka tau jika ini makanan khas melayu dan makanan sehat," ungkap Ahmad.
Pembuat bubur pedas, Sulasih, mengatakan pembuatan bubur pedas sangat rumit karena bumbunya yang sangat banyak. Sepeti harus mempersiapan dulu racikan rempah-rempah yang akan dicampur ke dalam bubur.
“Biasanya bubur pedas ini hanya dinikmati untuk keluarga besar kerajaan melayu, di Masjid Al Osmani bubur pedas disedikan pada Kamis untuk berbuka puasa pada masyarakat,” ujar Sulasih.
Sejarah Gastronomi Bubur Pedas Medan Khas Melayu Deli
Bubur pedas mulai disajikan sebagai menu berbuka puasa di lingkungan Kesultanan Deli sejak tahun 1909 silam, atau di era pimpinan Tuanku Sultan Makmun AlRasyid Perkasa Alam Syah. Meski bubur pedas melayu Deli ini merupakan santapan khas di kalangan kesultanan.
Soal cita rasa, kelezatan bubur pedas Melayu Deli ini pastinya tidak kalah dengan bubur-bubur lainnya. Disamping rasanya yang memang sedap, bubur pedas juga dianggap menyehatkan dan menghangatkan badan karena dibuat dari bahan rempah-rempah yang baik bagi kesehatan tubuh.
Dalam proses pembuatan bubur pedas, ada sejumlah rempah dan dedaunan yang digunakan. Seperti kunyit, temu kunci, temu hitam, jintan serai, temu mangga, dan beberapa rempah lainnya. Rempah dan dedaunan itu kemudian disatukan dengan bahan-bahan seperti kentang, wortel dan tauge.
Selain itu, hal lainnya yang jadi pembeda antara bubur pedas Melayu Deli dengan bubur lainnya adalah sayuran anyang yang selalu menjadi pelengkap bubur pedas.
Anyang yang juga termasuk menu khas Melayu tersebut, terbuat dari sayur pakis dan kelapa. Di masa sekarang ini, diakui memang sangat sulit menemukan bubur pedas di pasaran. Karena, bubur pedas hanya tersaji pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat bulan puasa Ramadhan, Hari Raya, dan acara kenduri. (mss/nof)
Load more