Lubuk Basung, tvOnenews.com - Banjir Bandang lahar dingin menerjang Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat (5/4/2024). Terkait hal itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengimbau kepada warga untuk menjauhi lokasi yang berada di sekitar aliran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
"Imbauan kepada masyarakat agar menjauhi aliran atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi yang secara administratif berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, Jumat (5/3) malam.
Keterangan resmi Badan Geologi dengan nomor 09./KM.05/BGL/2024 itu mengungkap rangkaian erupsi Gunung Marapi (2.891) mdpl yang terjadi berkali-kali sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini telah menghasilkan deposit material letusan berukuran abu, lapili, hingga batu atau bom vulkanik di daerah puncak dan lereng.
"Pada saat turun hujan, air mengisi aliran sungai dan bercampur dengan endapan. Material vulkanik tersebut menghasilkan lahar yang akan mengalir ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah terutama mengikuti aliran sungai-sungai yang berhulu langsung di puncak gunung," kata Wafid.
Berdasarkan rekaman seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Bukittinggi, pada saat sebelum kejadian banjir lahar dingin terekam getaran atau tremor yang berasal dari hujan lebat yang turun di sekitar puncak.
"Ini yang kemudian mengakibatkan terjadinya banjir lahar di antaranya pada lokasi Bukik Batabuah dan Sungai Pua Kabupaten Agam serta beberapa sungai di Kecamatan Batipuah Kabupaten Tanah Datar," kata dia.
Dampak utama dari banjir lahar itu membuat putusnya jalan penghubung dua kota utama di Sumbar, Kota Padang dan Kota Bukittinggi dengan beberapa daerah yang dilaluinya.
Load more