LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Apkasindo Usulkan Penyelesaian Polemik Pabrik Sawit Tanpa Kebun
Sumber :
  • istimewa

Apkasindo Usulkan Penyelesaian Polemik Pabrik Sawit Tanpa Kebun

Munculnya polemik PKS Komersial atau pabrik sawit tanpa kebun dianggap akan selesai apabila pemerintah justru mewajibkan semua PKS tanpa kecuali

Selasa, 23 April 2024 - 21:49 WIB

Riau, tvOnenews.com - Munculnya polemik PKS Komersial atau pabrik sawit tanpa kebun dianggap akan selesai apabila pemerintah justru mewajibkan semua PKS tanpa kecuali untuk  bermitra dengan petani. Dengan bermitra, maka semua pasokan TBS dipastikan akan berasal dari petani mitranya tanpa terkecuali. 

Ketua Umum DPP APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia), Gulat Manurung mengatakan justru ini adalah peluang Kementerian Pertanian (Kementan) untuk lebih berperan melakukan penertiban melalui mandatori kemitraan lewat memperkuat Permentan 01 tahun 2018 melalui revisi.
 
“Jika pabrik sawit komersial (PKS Tanpa Kebun) ditertibkan sebagaimana dalam surat edaran (SE) Dirjenbun dengan mewajibkan PKS terintegrasi dengan kebun inti (PKS Konvensional), justru akan memberi dampak negatif kepada petani swadaya. Jika perusahaan PKS Komersial tidak mampu menyiapkan kebun intinya tentu akan berujung dicabutnya izin pabrik tersebut dan ini akan berakibat fatal dan tragis bagi petani sawit swadaya yang sangat tergantung ke PKS Komersial ini. Jadi menurut saya Surat Edaran Dirjenbun nomor 245/2024 yang ditujukan kepada Gubernur, Bupati, Walikota dari Aceh sampai Papua, tidak tepat dan tidak melihat permasalahan yang sebenar-benarnya,” tegas Doktor Lulusan Universitas Riau ini.

Dikatakan Gulat bahwa masalah saat ini (perbedaan antara pabrik sawit konvensional dengan pabrik komersial) sangat teramat sederhana dan untuk kedepannya PKS yang baru akan berdiri silahkan mengikuti OSS, itu saja kok repot. 

“Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Pak Prabowo, sudah berkali-kali mengatakan bahwa untuk kepentingan rakyat tidak dapat ditawar-tawar dan ditempatkan diatas segalanya, jadi jangan hanya melihat sebelah pihak jika rakyat ada disana, industri hulu-hilir sawit beda jauh dengan industri pertambangan seperti  batubara misalnya. Ada 6,87 juta hektar kebun sawit rakyat yang menghidupi 17 juta KK (belum termasuk anak istri) Petani sawit dan pekerja sawit, jadi harus sangat hati-hati dalam mengambil kebijakan ataupun regulasi,” harap Gulat.

Baca Juga :

“Usul kami ini sangat menguntungkan semua pihak (pabrik sawit konvensional, Komersil, Petani Sawit Swadaya dan Plasma) yaitu adanya kepastian pasokan TBS dan pabrik sawit yang selama ini tertib melakukan kemitraan (Plasma-Inti) sehingga tidak pusing dengan ‘godaan’ pabrik sawit Komersil. Kalau tidak dimandatorikan, maka petani swadaya yang luasnya 93% dari 6,87 juta hektar akan menjadi korban sebagaimana sudah berlangsung pada 6 tahun terakhir (sejak Permentan 01 tahun 2018 di syahkan),” tuturnya, Selasa (23/4/2024).

Bukan tanpa sebab, Gulat menjelaskan faktanya selama ini harga TBS petani swadaya dibeli oleh pabrik sawit selalu di bawah harga acuan dinas perkebunan di 22 Provinsi APKASINDO. Meski harus diakui bahwa sering juga terjadi pabrik sawit komersil yang justru membeli TBS Petani Swadaya dengan harga yang lebih tinggi dari harga Disbun dan ini membuat pabrik konvensional pusing karena plasmanya jadi tergoda ke PKS Komersil, lanjut Gulat.

“Kalau yang benar-benar petani sawit, pasti merasakan kebermanfaatan PKS jenis ini, seperti misalnya tidak perlu antri berhari-hari di PKS, namun terkadang lebih sibuk bagi yang hanya ‘merasa petani’ “ujar Gulat.

Gulat menilai bahwa apabila terdapat keinginan membatasi PKS itu jelas bertujuan monopoli. Gulat pun menepis apabila kehadiran pabrik Komersil kerap mengganggu pabrik konvensional karena mengambil TBS pekebun mitra-plasmanya.

“Rawatlah dengan baik kemitraannya supaya jangan ‘bercerai’, merawat itu bisa dalam bentuk transparansi, harga yang stabil, tidak ada potongan, timbangan pabrik siap selalu ditera, hutang petani plasma jelas ujungnya dan lain-lain yang membuat kemitraan itu semakin mesra bukan bernostalgia," lanjut Gulat.

“Tidak bodoh investor bangun pabrik sawit jika pasokan TBS tidak memungkinkan saat itu (dulu), nah saat ini tinggal plotkan saja mana mitranya, lalu ikat dengan kemitraan dan umumkan dan jika masih menerima TBS yang bukan dari mitranya, langsung cabut izinnya (tentu setelah Permentan 01 2018 diperkuat), itu saja Dirjen Industri Agro dan Dirjenbun kok repot-repot,” ujar Gulat lagi.

Gulat menegaskan bahwa Kementan tidak hanya bertugas melindungi yang 7% saja (petani plasma) sebagaimana Permentan 01/2018 hanya menyebut petani bermitra (plasma dan mitra swadaya). 

Aturan ini akan menjadi petani swadaya-mandiri (non mitra) menjadi ‘tumbal’ empuk seperti selama ini.

“Cukup sudah selama ini petani swadaya dipecundangi, Kementan dan Kementerian Perindustrian harus melindungi kedua tipelogi petani sawit (plasma dan swadaya) melalui mandatori tadi yaitu semua PKS wajib bermitra,” ucap Gulat. 

Gulat justru berharap Kementan mengemban amanah negara untuk menolong petani sawit swadaya khususnya yang luasnya 93% dari total luas perkebunan rakyat (6,87 juta ha). 

“Anda bisa bayangkan betapa memprihatinkannya nasib petani sawit swadaya dimana selisih harga Disbun rerata Rp500-1000/kg TBS, belum lagi kejamnya potongan timbangan wajib di PKS rerata 5-15% dan ini sudah berlangsung puluhan tahun. Mari buka mata dan telinga,” pungkas Gulat. (aag)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Soroti Kasus Penembakan Oleh Polisi, Ketua MPR: Prosedur Kepemilikan Senjata Sudah Cukup Ketat, tapi...

Soroti Kasus Penembakan Oleh Polisi, Ketua MPR: Prosedur Kepemilikan Senjata Sudah Cukup Ketat, tapi...

“Sebenarnya prosedur kepemilikan senjata api saat ini sudah cukup ketat baik aparat ataupun non aparat itu sudah cukup ketat sebenarnya,” kata Ahmad Muzani.
Gerindra Sebut Menteri Kabinet Langsung Tancap Gas Kejar Target Swasembada Pangan 2027

Gerindra Sebut Menteri Kabinet Langsung Tancap Gas Kejar Target Swasembada Pangan 2027

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengungkapkan menteri Kabinet Merah Putih langsung bekerja mengejar target swasembada pangan pada 2027.
Dari Jauh-jauh Hari, Mbak You Sudah Ingatkan Ruben Onsu dan Sarwendah Soal Watak Asli Betrand Peto, Ternyata Sifat Onyo Sebenarnya...

Dari Jauh-jauh Hari, Mbak You Sudah Ingatkan Ruben Onsu dan Sarwendah Soal Watak Asli Betrand Peto, Ternyata Sifat Onyo Sebenarnya...

Mantan pasangan selebriti Ruben Onsu dan Sarwendah dari jauh-jauh hari sudah diingatkan oleh mendiang Mbak You soal watak asli anak angkatnya yakni Betrand Peto
Sempat Salah Sasaran, Ini Bedanya Arkhan Fikri dan Arkhan Kaka yang Dipanggil Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Sempat Salah Sasaran, Ini Bedanya Arkhan Fikri dan Arkhan Kaka yang Dipanggil Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Dari 33 pemain yang dipanggil, ada dua pemain Timnas Indonesia beda generasi yang akhirnya bertemu di timnas senior. 
Jadi Pengisi Soundtrack Film Moana 2 Versi Bahasa Indonesia, Lyodra Mengaku Dekat dengan Karakter Moana karena Hal Ini

Jadi Pengisi Soundtrack Film Moana 2 Versi Bahasa Indonesia, Lyodra Mengaku Dekat dengan Karakter Moana karena Hal Ini

Jadi pengisi soundtrack film Moana 2 versi Bahasa Indonesia, Lyodra mengaku dekat dengan karakter Moana karena hal ini.
Kejujuran Ibunda Pratama Arhan, Bicara Apa Adanya soal Perjuangan Sang Anak dapat Kepercayaan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Kejujuran Ibunda Pratama Arhan, Bicara Apa Adanya soal Perjuangan Sang Anak dapat Kepercayaan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Ibunda dari bintang Timnas Indonesia, Pratama Arhan, Suratih atau Mak Tih, menceritakan bagaimana perjuangan sang anak hingga bisa sukses di dunia sepak bola.
Trending
Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Kasus judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kini seret keponakan Megawati Soekarnoputri, Alwin Jabarti Kiemas. Ini profilnya!
Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Memperkenalkan diri sebagai Football Bohemian, Kim Tae-seok menceritakan atmosfer Stadion Gelora Bung Karno saat Timnas Indonesia menjamu Jepang dan Arab Saudi.
Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Media Vietnam memberikan reaksi usai mendengar Asnawi Mangkualam menyebut Timnas Indonesia kini lebih mudah mengalahkan Golden Star karena diperkuat banyak pemain naturalisasi.
Mulai Sekarang Shalat Dhuha Baca Surah Ini agar Rezeki Mengalir Deras dan Keinginan Cepat Tercapai Kata Ustaz Adi Hidayat

Mulai Sekarang Shalat Dhuha Baca Surah Ini agar Rezeki Mengalir Deras dan Keinginan Cepat Tercapai Kata Ustaz Adi Hidayat

Mulai sekarang shalat dhuha baca surah ini agar rezeki mengalir deras dan keinginan cepat tercapai kata Ustaz Adi Hidayat, bukan surah Ad-Dhuha, ternyata...
Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

PDIP buka suara berita soal keponakan Megawati Soekarnoputri, yakni Alwin Jabarti Kiemas yang ditetapkan sebagai tersangka kasus judi online. Begini katanya..
Suara Hati Pelatih Red Sparks soal Kunjungannya ke Indonesia, Akhirnya Jujur Bilang Kalau Saat Itu Dia Sangat...

Suara Hati Pelatih Red Sparks soal Kunjungannya ke Indonesia, Akhirnya Jujur Bilang Kalau Saat Itu Dia Sangat...

Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, akhirnya menceritakan momen saat dirinya dan tim menyambangi Indonesia setelah berakhirnya kompetisi Liga Voli Korea musim lalu.
Saat Hujan Deras Turun Baca Doa ini agar Selamat di Akhirat, Meski Bacaannya Sederhana Kata Ustaz Adi Hidayat...

Saat Hujan Deras Turun Baca Doa ini agar Selamat di Akhirat, Meski Bacaannya Sederhana Kata Ustaz Adi Hidayat...

Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan ada satu bacaan doa memiliki kalimat sederhana menjadi amalan saat hujan deras turun terus-menerus agar selamat di akhirat.
Selengkapnya
Viral