Hal senada juga dikeluhkan pemilik warung di pinggir jalan yang mengaku sangat keberatan dengan kebijakan Pemerintah Kota Medan.
“Kayak mana lah, bukannya bertambah sampah ku, cuma sekeranjang ajanya tiap hari, lagian berapa lah untung kami pedagang kecil ini, baru aja habis lebaran trus masuk pula bayar uang ujian anak sekolah, eh datang pula lah lagi biaya uang sampah yang naiknya luar biasa gini, ga tau lah hidup di negara ini macam mana, boleh naik harga tapi jangan bikin gila," keluh Iwan pemilik warung di Jalan Amaliun Medan.
Diketahui, 1600 ton sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Medan setiap harinya yang diangkat dari hulu ke hilir, namun setengah dari sampah tersebut (800 ton) sudah terurai di tangan pemulung dan ke bank-bank sampah.
Umumnya warga Kota Medan meminta Pemko Medan untuk mengkaji ulang kenailan tarif retribusi sampah yang dinilai masyarakat memberatkan dan menambah beban ekonomi yang semakin sulit saat ini. (sgh/nof)
Load more