tvOnenews.com - Puluhan ribu warga masyarakat Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, memadati Lapangan Ethanol, Tulang Bawang, Lampung, Sabtu (25/5). Mereka hadir dalam diskusi literasi digital yang dikemas dalam format talkshow, ”chip in” di acara halal bihalal dengan hiburan Band D’Masiv dari Jakarta.
Diskusi luring (offline) bertajuk ”Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial” sengaja digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama komunitas pemuda, untuk memberikan bekal literasi digital kepada warga masyarakat Tulang Bawang dan sekitarnya, utamanya kalangan muda usia atau kelompok milenial.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tulang Bawang Dr. Drs. Akhmad Suharyo, M.Si mengatakan, tantangan utama masyarakat modern dewasa ini adalah penggunaan internet dan media digital yang tak hanya memberikan manfaat bagi penggunanya, namun juga membuka peluang terhadap berbagai persoalan.
Kurangnya kecakapan digital dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, menurut Suharyo, menimbulkan penggunaan media digital yang tidak optimal. Sementara lemahnya budaya digital bisa memunculkan pelanggaran terhadap hak digital warga.
”Lalu, rendahnya etika digital berpeluang menciptakan ruang digital yang tidak menyenangkan, karena terdapat banyak konten negatif. Rapuhnya keamanan digital berpotensi terhadap kebocoran data pribadi maupun penipuan digital,” jelas Akhmad Suharyo, salah satu pembicara dalam diskusi tersebut.
Suharyo menegaskan, dunia digital memerlukan pemahaman mendasar agar tidak tersesat. Media digital yang memungkinkan interaksi dua arah, berbeda dengan media konvensional.
”Pentingnya pengetahuan dasar digital ditegaskan oleh isu seperti akses internet yang belum merata di Indonesia, di mana 26,3 persen penduduk belum terjangkau internet. Untuk itu, keahlian digital dasar tetap krusial bagi banyak pihak,” tegas Akhmad Suharyo dalam diskusi yang dipandu moderator Pahada Hidayat itu.
Load more