Orang tua korban yang curiga kemudian mencari tahu perubahan sikap anaknya yang menolak untuk berangkat mengaji dengan bertanya ke tetangga. Orang tua korban mengetahui jika anak tetangganya pernah bercerita bahwa dilecehkan oleh oknum guru ngaji.
Dengan penuh rasa marah dan geram orangtua korban pun menggali keterangan langsung kepada anaknya dan mendapat pengakuan langsung dari anaknya. Merasa tidak terima anaknya dilecehkan, keluarga korban lalu melaporkan kejadian itu ke polisi.
Sementara itu, Zainuddin, salah seorang aktivis ketua dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Trinusa DPC Lampung Barat mengatakan, kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur yang dilakukan oleh seorang oknum guru ngaji ini menyedot perhatian masyarakat Lampung Barat.
"Dari awal saya dan tim sudah mengetahui langsung kasus ini mulai dari Polsek Sumber sampai menemani para korban untuk melaporkan ke ranah Polres Lampung Barat," kata Zainuddin.
Zainudin berharap adanya perhatian dari pemerintah, dan tokoh masyarakat dalam permasalahan ini karena jumlah korban mencapai puluhan orang.
"Apakah mereka tidak menganggap ini suatu permasalahan yang besar atau mereka tidak tahu kalau ada kasus yang terjadi ini? Seharusnya mereka ini sebagai pejabat publik mengunjungi orang tua korban untuk berikan dukungan moral," ucapnya.
Sejauh ini Polres Lampung Barat telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang korban yakni AY (12), FW (11) yang masih duduk di kelas 6 SD. Kemudian QZ, siswi kelas 4 SD di wilayah itu.
Load more