Tapanuli Selatan, Sumatera Utara - Dilanda cuaca buruk dalam satu bulan terakhir, dua jembatan penyeberangan warga di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), roboh dan hanyut terbawa arus Sungai Batang Angkola. Akibatnya warga kesulitan mengangkut hasil bumi untuk dipasarkan. Warga meminta agar pemerintah membuat jembatan darurat.
"Yang susah itu, untuk mengangkut hasil pertanian kami ke rumah. Kami harus keliling dulu belasan kilometer biar sampai ke rumah. Padahal kalau ada jembatan ini, dekatnya,” keluh Ibrahim Hasibuan, warga Desa Sorimanaon.
Kedua jembatan yang hanyut tersebut yaitu, jembatan penghubung Desa Pasir Matogu dan Desa Sori Manaon di Kecamatan Angkola Muaratais yang hanyut pada Selasa 14 Desember 2021 lalu, dan jembatan yang menghubungkan Desa Sitampa Simatoras dengan Desa Rahuning Kecamatan Batang Angkola yang Roboh pada Selasa 4 Januari 2022.
"Kita memintalah, pak, kepada pemerintah untuk dibuatkan dulu jembatan darurat. Biar kita bisa ke ladang dan anak-anak kita bisa ke sekolah tidak terganggu," ujar Ibrahim.
Selain menghambat mobilitas masyarakat, ratusan kepala keluarga di Desa Pasir Matogu dan Desa Sorimanaon terancam terisolir. Bahkan tak sedikit dari warga yang bertaruh nyawa dengan menyeberangi sungai demi mengantarkan hasil bumi. ”Kita berharap, pak, agar pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut, kalau tidak dibuatkan lah jembatan penyeberangan sementara agar akses warga di kedua desa bisa normal kembali seperti biasanya, karena jembatan ini sangat penting bagi kami,” tambah Ibrahim.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan, Ibrahim Suardi saat dikonfirmasi melalui sambungan telefon WhatsApp, belum memberikan tanggapan terkait dua jembatan yang roboh di dua kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan. (Dedi Herianto/Wna)
Load more