Langkat, Sumatera Utara - Diduga keluar dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan masuk ke perkampungan warga, tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Wilayah V Bahorok, bersama BBKSDA Sumut, Koramil Bahorok, Kepala Desa Bahorok, Kepala Dusun, Mitra WCS, YSHL, KMPA Batu Katak, Voulenteer SUMECO dan LSC menyusuri Enclave Sapo Padang yang berada di Kecamatan Bahorok. Berdasarkan hasil penyusuran, tim gabungan menemukan sejumlah tanda yang menunjukkan keberadaan satwa gajah di perkampungan tersebut.
"Dengan personil sebanyak 18 orang, tim gabungan yang menuju lokasi juga membawa peralatan seperti senjata api, mercon dan jenduman," ungkap Kasi TNGL Wilayah V Bahorok, Palber Turnip saat dikonfirmasi awak media Selasa (11/1/2022).
"Setibanya tim gabungan di TKP, kami menemukan adanya jejak dan bekas kegiatan gajah yang diyakini terdiri dari dua ekor. Satu ekor induk betina dan satu lagi anakan. Sebab dari pemeriksaan di TKP, ditemukan adanya jejak, bekas makan, kotoran gajah yang sebagian ada yang sudah berumur sekitar dua sampai tiga minggu," bebernya.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tim gabungan akhirnya melakukan beberapa antisipasi, diantaranya meledakkan mercon, dan dentuman senjata api di lokasi jejak terbaru itu.
"Yang terbaru sekitar seminggu yang lalu. Dari kondisi tersebut, kami yakini bahwa kedua ekor gajah tersebut sudah berada di TKP pada radius 5 Km beberapa minggu ini," tegas Palber Turnip.
Berdasarkan analisis terhadap jejak gajah, tim gabungan meyakini jika gajah tersebut sudah jauh dari Sapo Padang, sehingga warga sudah bisa bekerja seperti semula di lokasi yang dimaksud. (Taufik Hidayat/Wna
Load more