Orang nomor satu di Sumut itu mengatakan Kota Medan adalah salah satu kota terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu pintu gerbang untuk orang luar masuk ke Indonesia. Tak hanya itu, di Medan juga terdapat banyak kantor negara sahabat dan konsulat kehormatan.
“Dengan fashion, Medan bisa dikenal dunia, layaknya di Paris dan Itali yang terkenal dengan fashionnya. Ajang-ajang seperti ini perlu dilestarikan,” kata Fatoni.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota Medan Bobby Afif Nasution mengatakan ini adalah ketiga kalinya MFF terselenggara di Medan. Pemerintah Kota (Pemkot) Medan memandang fashion bukanlah sekadar berbusana, matching antara baju dan celana atau bahkan sekadar pemilihan juara namun bagian penting yang mampu mengubah kesejahteraan, meningkatkan ekonomi, bahkan melestarikan budaya.
“Mudah-mudahan, harapan yang diinginkan Pemkot Medan atas kegiatan MFF ini tercapai. Ibarat kata, fashion itu lagi ‘perang’, perangnya ekonomi. Diharapkan MFF ini dapat meningkatkan perekonomian dan menyejahterakan masyarakat ke depannya, termasuk kepada para perajin, desainer dan pelaku UKM,” kata Bobby.
Diketahui, MFF diselenggarakan sejak 10-13 Juli 2024 dengan melibatkan 26 desainer ternama. Para undangan disuguhkan dengan fashion show wastra dan kriya dari para perancang yang dibawakan puluhan model.
Turut hadir pada MFF tersebut, di antaranya Pj Ketua Dekranasda Sumut Tyas Fatoni, Ketua Dekranasda Medan Kahiyang Ayu Bobby Nasution, Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho, Ketua DWP Sumut Dian Arief S Trinugroho, unsur Forkopimda Medan, pimpinan OPD dan Dekranasda Kabupaten/Kota se-Sumut.
Load more