Tanggamus, Lampung - Menekuni seni lukis bakar atau pyrography, membuat Ahmad Muhlisin (30) warga Jalan Kesepuhan Pekon Air Naningan, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Lampung, kebanjiran pesanan.
Pria yang berprofesi sebagai petani dan beternak kambing tersebut menghasilkan pundi-pundi uang dengan lukisan yang cantik dan menarik. Hasil karya seni lukis bakar yang dipasarkannya melalui jejaring sosial itu bahkan diminati hingga ke luar negeri.
Ahmad Muhlisin, mengatakan kemampuan seni lukis bakar ini dipelajarinya secara otodidak dengan melihat tayangan di youtube. Berdasarkan kreativitasnya itu, ia membuat karya seni lukis bakar dengan berbahan dasar limbah kayu dan triplek yang sudah tidak terpakai sebagai pengganti kanvas.
Sementara, teknik melukisnya menggunakan sebuah adaptor kecil yang dihubungkan ke sebuah alat pen menyerupai solder listrik yang telah dimodifikasi. Alat pen ini mengeluarkan bara api yang dapat digunakan sebagai alat untuk melukis.
"Awalnya saya membuat sebuah sketsa gambar di atas kayu yang sudah dibentuk hingga menghasilkan berbagai karya lukisan bakar. Lukisan bakar, ukiran kaligrafi, lukisan wajah, lukisan hewan, pemandangan alam dan lampu hias dari pipa pvc/paralon. Bentuk dan karakter lukisan bakar ini dapat dipesan sesuai keinginan pemesan," jelas Ahmad.
Ahmad yang kesehariannya memelihara kambing itu mengerjakan lukisan pada malam hari sehingga dapat menyelesaikan sebuah karya seni lukisan bakar maksimal 3 hari dan untuk ukuran besar selama 1 minggu, sesuai tingkat kerumitan. "Saya menjual karya seninya untuk lukisan mulai dari harga Rp150 ribu hingga Rp500 ribu tergantung jenis dan ukuran lukisannya," ungkap Ahmad.
Selain membuat lukisan bakar, Ahmad juga membuat miniatur kapal layar dari kayu yang tidak terpakai, dengan mampu menghasilkan 1 buah miniatur kapal maksimal 1 bulan. Ahmad pun memasarkan karya-karya seninya melalui jejaring sosial seperti Facebook yang mampu menjangkau berbagai belahan dunia.
Load more