Muaraenim, tvOnenews.com - Sungguh tragis nasib yang dialami Juan Man Serah (24) warga Karang Asam Kelurahan Tanjung Enim Selatan, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan. Ia tewas terpanggang di dalam rumah, setelah rumah milik orangtuanya habis dalam sekejap mata karena dilalap api, Rabu (7/8/2024).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, saat itu ibu korban, Suherni alias Sisuk (70) baru selesai melaksanakan salat dan berbaring di kamar. Namun, tiba-tiba ibu korban mendengar jeritan dari luar dan langsung keluar rumah. Setelah berada di luar rumah, ibu korban melihat api di ruang depan rumahnya sudah mulai membesar.
Korban yang merupakan penyandang disabilitas saat itu sedang berada di atas kasur, berteriak minta tolong kepada ibunya dikarenakan kasur yang ia tiduri telah terbakar. Korbanpun terus berteriak sembari menggedor-gedor pintu, berteriak minta tolong agar diselamatkan.
Mendengar jeritan itu, ibu korbanpun bergegas menuju pintu di mana korban minta tolong. Namun karena ibu korban yang sudah tua renta dan sudah lemas melihat api, masih mencoba mendobrak pintu sekuat tenaga namun pintu tak kunjung terbuka, sebab pintu ruang tamu tempat tidur korban itu terkunci dari dalam.
Ibu korbanpun lemas dan tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa melihat api makin membesar melalap habis ruangan termasuk anaknya yang masih terkunci di dalam.
Sekitar satu jam kemudian, api baru bisa dipadamkan setelah tim rescue dari PTBA tiba di lokasi dan berjibaku membantu memadamkan api. Dikatakan salah satu saksi yakni Herlina yang pertama kali melihat api, mengatakan bahwa awalnya dirinya hendak mengantar anaknya ke sekolah.
"Setelah berada di luar rumah, saya melihat Api di ruang tamu rumah korban telah membesar, saya teriak-teriak agar penghuni rumah untuk keluar rumah, di salah satu sisi ruangan ada Esen, cucu ibu Sisuk yang masih berusia 3 tahun, karena api di situ masih kecil saya masuk dan menyelamatkan Esen yang masih balita," katanya.
Load more