Samosir, Sumatera Utara - Warga Kabupaten Samosir, Sumatera Utara menggelar ritual Babi Ambat (tolak bala) yang dilaksanakan oleh masyarakat dari tiga desa, yaitu Desa Salaon Toba, Tonga-tonga dan Dolok, Kamis (20/01/2022).
Ritual Mangallang Hambing Putih sekaligus pengukuhan lembaga adat penetua desa (Raja Bius) ini dihadiri oleh Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang, didampingi Asisten II Hotraja Sitanggang, Plt Kadis Pariwisata Tetty Naibaho dan Camat Ronggur Nihuta.
Menurut Martua Sitanggang, ritual adat yang digelar oleh warganya merupakan pelestarian budaya yang patut dikembangkan dan diwariskan kepada generasi muda. Ia berharap, dengan adanya lembaga adat dan tokoh adat, maka kearifan lokal di daerah tersebut akan terjaga.
"Saya berharap pengukuhan Lembaga Adat Desa Salaon ini dapat melestarikan budaya dan kearifan lokal sebagaimana kebiasaan-kebiasaan nenek moyang terdahulu dengan menuliskan dan mendokumentasikan untuk diwariskan kepada generasi muda," ungkap Wabup Martua Sitanggang.
Wabup pun menegaskan bahwa pembentukan lembaga adat ini tidak bermaksud untuk menghilangkan peran lembaga yang sudah banyak berbuat di bidang adat, akan tetapi lebih mengukuhkan dan saling bersinergi. Dengan demikian, akan terwujud kehidupan masyarakat yang sejahtera, bermartabat, secara ekonomi, pendidikan dan kesehatan sesuai dengan visi Bupati Samosir.
Ritual Babi Ambat (tolak bala) diperankan dalam sebuah tarian tor-tor yang memperagakan asal mula penyakit yang menggerogoti masyarakat hingga menimbulkan kesulitan. Sedangkan ritual Mangallang Hambing Putih dilengkapi dengan sejumlah sesajen, dengan pakaian adat khas Batak Toba yang dikenakan oleh pelaku ritual. (Daud Sitohang/Wna)
Load more