Medan, tvOnenews.com - Pembangunan di Kota Medan mendapat kritik keras dari Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Kantor Gapeksindo Jalan Sei Mencirim Medan.
Diskusi yang dihadiri Kadin Sumut Bidang Pekerjaan Umum dan Infrastruktur dan Gapeksindo Sumut, bersama pewarta serius menyoroti seputar konstruksi yang sedang berjalan di Kota Medan, yang dinilai sedang tidak baik-baik saja bahkan cenderung buruk.
Wakil Ketua Kadin Sumut Bidang Pekerjaan Umum dan Infrastruktur Syamsuddin Waruwu didampingi TM Pardede, dan Junjungan Pasaribu juga mengomentari hal yang sama.
Sementara itu, Pemerhati Kontruksi Sumut, Erickson Lumbang Tobing mengatakan pihaknya menyoroti proyek Rp 2,7 triliun dan sejumlah proyek di Kota Medan di bawah kepemimpinan menantu Presiden RI, Joko Widodo (Bobby Nasution) yang dinilai banyak mengalami masalah.
"Semua pengerjaan harus mengikuti regulasi dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). Tapi, sekarang tidak mengikuti regulasi dan terkesan menabrak aturan yang ada," tuturnya.
“Ada ahli di pemerintahan tapi berani mengomentari dunia konstruksi, seolah-olah kontraktor di Sumut ini orang bodoh. Tidak ada yang instan dalam dunia konstruksi apalagi membangun infrastuktur, memangnya kita roro jonggrang, bisa bangun 1001 candi dalam satu malam,” kesalnya.
Dikatakannya, dunia kontaktor bicara dengan fakta dan data, serta tidak berspekulatif. Ia pun menyinggung terkait konstruksi yang ada di Sumut.
"Lampu pocong, Lapangan Merdeka, Stadion Teladan, Islamic Centre, Underpass, pembangunannya mengalami masalah," kritiknya.
Sementara itu Sekretaris Umum (Sekum) Gapeksindo Sumut, Josua Fereira Pangaribuan, dan pengurus Gapeksindo Sumut lainnya juga menyuarakan hal yang sama.
"Jangan ajari kami korupsi, kami lah generasi muda penerus rekonstruksi untuk 5 tahun ke depan, banyak pengerjaan secara kasat mata memang selesai, tapi kualitas dari yang mereka kerjakan belum tentu berkualitas, nah ini yang mencoreng dunia konstruksi di Sumut, padahal kita tahu yang mengerjakan itu konstruksi dari luar Sumut, ini sangat jelas persekongkolan di Sumut sangat tinggi," ungkapnya.
Jos panggilan akrabnya, mengatakan kondisi kontruksi di Sumut sangat memperihatinkan. Era muda Gapeksindo Sumut pun telah menyampaikan hal tersebut kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Sumut Bidang Pekerjaan Umum dan Infrastruktur, Syamsuddin Waruwu, menyatakan kondisi infrastruktur di Sumut sangat memperhatinkan.
“Kontrakor di Sumut mencapai 5000-an orang, kini hanya tinggal 1000-an. Perlahan-lahan kontraktor di Sumut mati suri, hilang sudah 80 persen, akibat tidak ada tender yang peroleh,” katanya. (sgh/nof)
Load more