Medan, Sumatera Utara - Turunnya kasus Covid-19, membuat pelaku industri rumahan bisa "bernapas". Sejak Pemerintah Kota Medan (Pemko Medan) menurunkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Level 1, perputaran roda ekonomi di Kota Medan mulai berputar.
Salah satunya Industri rumahan pengrajin Hio Naga Merah Jaya yang berada di Jalan TB Simatupang Medan Sunggal mulai disibukkan dengan pesanan Hio.
Hio merupakan salah satu alat media ritual ibadah bagi umat Hindu. Namun pada perayaan Imlek, Hio ini merupakan media terpenting yang selalu dipakai pada upacara ibadah.
Tak asing lagi, Hio yang dibuat dari bahan serbuk kayu, memiliki wangi yang khas saat dibakar. Hio sendiri memiliki ukuran ukuran berbeda. Dari mulai sekecil lidi hingga berukuran besar mencapai diameter 30 cm.
Salah satu karyawan di industri rumahan ini, Irawan menyebutkan dirinya sudah puluhan tahun bergelut di bidang pembuatan Hio atau dupa ini. Sejak tahun 1986, ia sudah memulai bekerja sebagai pengrajin Hio.
“Dulu kita sampai kewalahan bang, banyak pesanan menjelang Imlek. Sejak Covid ini, drastis menurun. Tapi ini sudah mulai naik kembali pada tahun ini,” kata Irawan. Rabu, (26/01/2022).
Sementara itu sebagai orang yang dipercayai Owner Industri Rumahan Hio Naga Merah Jaya, Sutris menjelaskan, Industri Hio ini telah ada sejak tahun 1985. Ia menuturkan, penjualan hingga keluar kota.
"Saat ini Hio dipasarkan ke Palembang hingga Bagan Siapi api dan kota lainnya. Harga Hio kami jual dari 20.000 - 100.000 rupiah,” jelas Sutris.
Dampak Covid-19 sangat dirasakan bagi penggiat industri rumahan ini. Ia juga berharap, pendemi Covid-19 cepat berlalu.
" Harapannya di tahun ini bisa berkembang lebih lagi. Karena kami kena dampaknya,” tutupnya.
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Suasana Imlek mulai terasa, Tahun Imlek 2022 jatuh pada 1 Februari 2022. (Fahmi/Lno)
Load more