Langkat, Sumatera Utara - Puluhan keluarga pasien rehabilitasi milik Bupati Langkat non-aktif Terbit Rencana Perangin Angin yang berada di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, hari ini, Rabu (26/1/2022) mendatangi lokasi kerangkeng besi, tempat anak mereka sebelumnya dikurung.
Keluarga para korban menuntut agar lokasi rehabilitasi yang mereka kenal dengan lokasi pembinaan narkoba dibuka kembali dan anak-anak mereka ditempatkan lagi di sana. Sebelumnya, sekitar 30 orang ditemukan sedang dikurung di kerangkeng rumah Terbit. Mereka lalu dipulangkan ke keluarga masing-masing.
Para orang tua cemas anak mereka yang belum sembuh total berada di rumah. Mereka tak ingin anaknya tergoda kembali mengonsumsi narkoba.
"Kami khawatir anak-anak kami kembali menggunakan narkoba, sebab belum dinyatakan sembuh total oleh tim medis di lokasi pembinaan milik bapak Terbit Rencana ini, " ucap Sri Juliani yang merupakan salah satu orang tua pasien.
"Bukan hanya itu, kami juga takut jika anak-anak kami akan mengamuk di rumah karena sakau narkoba jenis sabu," sambung Sri juliani.
Sementara itu, sejumlah orang tua pasien lainnya juga khawatir jika lokasi pembinaan narkoba milik Bupati Langkat nonaktif ditutup. Mereka mengaku tak memiliki tempat lain yang dapat menyembuhkan anaknya dari kecanduan narkoba secara gratis. Sebab, menurut mereka, di panti rehabilitasi narkoba yang lain, keluarga harus membayar uang hingga jutaan rupiah per bulannya.
Warga juga menuntut agar pemerintah bisa melegalkan tempat pembinaan narkoba dan menjadikannya sebagai panti rehabilitasi narkoba resmi, sehingga tidak ada lagi anak-anak mereka yang akan kecanduan narkoba. (Taufik Hidayat)
Load more