Tanjungpinang, Kepulauan Riau – Keluarga almarhum Anita 38 tahun warga Tanjungpinang yang menjadi salah satu korban meninggal dalam insiden tenggelamnya kapal pengangkut TKI ilegal di perairan Teluk Ramunia, Johor Bahru, Malaysia pada 20 Januari 2022 berharap jenazah korban segera dipulangkan ke Tanjungpinang.
Asmi, kakak almarhum Anita mengatakan, pihak keluarga saat ini sangat berharap dukungan pemerintah melalui Kedutaan Indonesia di Malaysia dapat mempercepat proses pemulangan jenazah Anita agar bisa dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Bugis, Tanjungpinang, Kepri.
“Informasi dari keluarga kami di Malaysia, ada juga aparat dari Malaysia katanya masih menunggu visum dan proses pemeriksaan, belum tahu kapan dipulangkan,” ujar Asmi di kediaman orang tua mereka di Kampung Bugis, Tanjungpinang, Rabu (26/1/2022).
Lebih lanjut Asmi menuturkan, kabar meninggalnya Anita sempat membuat pihak keluarga kaget, karena saat akan berangkat pada Rabu 19 Januari 2022 lalu, Anita mengaku berangkat melalui jalur resmi/legal bersama rekannya bernama Fatmawati warga Tanjungpinang yang terakhir diketahui selamat dari insiden tenggelamnya kapal pengangkut TKI ilegal tersebut.
“Paspornya ternyata tertinggal di rumah, kami baru tahu kalau dia (Anita) berangkat lewat jalan gelap (jalur ilegal), sebelumnya dia berangkat lewat jalan terang (jalur resmi),” tuturnya.
Almarhum Anita meninggalkan 4 orang anak yang kini dirawat oleh Keluarganya. Menurut pihak keluarga, sebelum pandemi almarhum Anita kerap bolak-balik ke Malaysia. Almarhum tinggal dan membuka kantin bersama suami keduanya di Malaysia.
“Mungkin sudah lama tidak bertemu suaminya, utang sudah banyak dan kebutuhan hidup semakin banyak, dia (Anita) nekat berangkat lewat jalan gelap,” ucap Asmi.
Sementara keluarga Fatmawati, warga Tanjungpinang juga menjadi korban selamat dalam insiden tenggelamnya kapal pengangkut TKI ilegal tersebut juga berharap pihak pemerintah membantu proses pemulangan.
“Kami sangat risau setelah mendapat kabar, dia (Fatmawati) ditangkap Polis Malaysia. Sewaktu mau berangkat dia (Fatmawati) membawa paspor dan kartu vaksin, katanya berangkat lewat Batam Center,” ujar Mardiah kakak Fatmawati.
Dari informasi sejumlah media Malaysia, insiden tenggelamnya kapal pengangkut TKI ilegal tersebut mengakibatkan 5 dari 27 penumpang kapal meninggal dunia. Kapal pengangkut TKI ilegal tersebut berangkat dari Pelabuhan tidak resmi atau pelabuhan tikus di Bintan, Kepulauan Riau.(Kurnia Syaifullah/Lno)
Load more