Medan, Sumatera Utara - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Cabang Sumatera Utara dokter Rudi Rahmadsyah Sambas meminta Majelis Kehormatan Etik Kedokteran ( MKEK ) turun tangan dalam dugaan kasus suntik vaksin kosong terhadap anak sekolah dasar di medan yang kini terus bergulir dan viral di media sosial.
"Kami dari PDUI Cabang Sumatera Utara sangat berharap kepada Majelis Kehormatan Etik Kedokteran dapat mengambil langkah dan turun tangan dalam kasus dugaan Vaksin Covid-19 kosong di medan," Katanya Rudi, Rabu, (26/01/2022).
Hal yang sama juga diutarakan Ketua Bidang Hukum PDUI Sumut dokter Balqis Wasliati, dirinya mengimbau agar sejawat dapat mengambil tindakan agar profesi dokter tetap berjalan dengan Baik.
"Tegur pasien untuk tidak mengambil foto/merekam tanpa izin. Ini dapat berakibat hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi dokter,” sebut Balqis.
Balqis menjelaskan, hal itu tertuang dalam KODEKI Pasal 2 & 3. Diketahui dokter G merupakan anggota PDUI yang diutus untuk memenuhi permintaan penyelenggara dan berada di lingkungan kepolisian yang pasti mengawal keberhasilan dalam pelaksanan vaksinasi nasional.
Terkait dengan kasus tersebut, Sekretaris Umum DPW Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia Wilayah Sumatera Utara Dr. Redyanto Sidi mengatakan kiranya dapat dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) guna mengetahui apakah telah terjadi pelanggaran standar profesi medis yang diduga dilakukan dokter G sebagai vaksinator dalam kegiatan vaksinasi massal tersebut.
“ MKEK selayaknya berperan dalam kasus ini, guna mendapatkan kepastian ada atau tidak pelanggaran kode etik,” cetusnya.
Redyanto berharap kepada seluruh masyarakat dapat menunggu proses dari pihak berwenang dan tidak menanggapi, secara negatif yang diduga dilakukan dokter G tersebut.
" Mari kita junjung tinggi asas Praduga Tak Bersalah. Tidak ada dokter yang memiliki niat buruk dalam bertugas, khususnya vaksinasi,” tutupnya.
Sebelumnya, viral sebuah video pelaksanan vaksinasi di Sekolah Dasar (SD) Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, yang mana dua orang murid Sekolah Dasar diduga menjadi korban suntikan vaksin Covid -19 kosong. (Fahmi/Lno)
Load more