Medan - Muhammad Farid Fadillah (25) warga Jalan Sentosa Lama, Kecamatan Medan Perjuangan terdakwa pencurian uang Rp100 ribu di kotak infaq milik masjid, divonis selama dua tahun penjara oleh Hakim Ketua Dominggus Silaban.
"Menjatuhkan hukuman pidana penjara kepada terdakwa Muhammad Farid Fadillah selama dua tahun, dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan," ujar hakim dalam sidang virtual di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (26/01/2022) kemarin.
Majelis hakim berpendapat, adapun hal yang memberatkan perbuatan terdakwa dinilai meresahkan masyarakat. Sementara hal yang meringankan, terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya. "Perbuatan terdakwa bersalah melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP," pungkas hakim.
Putusan tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rahmayani Amir yang sebelumnya menuntut terdakwa dengan pidana penjara selama tiga tahun. Dalam dakwaan JPU Rahmayani Amir, perkara ini bermula pada Selasa 14 September 2021 sekira pukul 03.30 WIB, terdakwa Muhammad Farid Fadillah bersama temannya, Fauzan Raditya Ritonga (berkas terpisah) berjalan kaki berkeliling di sekitar Jalan Sentosa Lama.
Mereka melintas dari Gang Perwira samping Masjid Jami. "Saat itu, Fauzan mengatakan akan masuk ke masjid. Lalu, Fauzan masuk ke dalam masjid dan mengambil uang yang berada dalam kotak infaq. Sedangkan terdakwa menunggu di samping masjid," ujar JPU.
Sekitar 20 menit, Fauzan keluar dari masjid dan menemui terdakwa lalu pergi menuju ke warnet (warung internet). Dalam perjalanan, Fauzan memberikan uang sebesar Rp31 ribu hasil mengambil uang kotak infaq di masjid.
Setelah berada di warnet, tiba-tiba datang warga langsung menangkap terdakwa dan Fauzan beserta barang bukti. Selanjutnya, mereka dibawa ke Polsek Medan Timur. "Akibat perbuatan terdakwa, maka masjid mengalami kerugian sebesar Rp100 ribu," pungkas Rahmayani. (Ahmidal Yauzar/Wna)
Load more