Medan - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan memanggil dua oknum tenaga kesehatan terkait lanjutan kasus dugaan vaksinasi kosong yang diberikan kepada siswa di SD Wahidin, Kecamatan Labuhan, Kota Medan.
Menurut Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia Kota Medan Ery Suhaemi menyatakan, bahwa oknum dokter dan perawat yang diduga memberikan vaksinasi kosong sudah dipanggil dan masih dalam pemeriksaan IDI.
"IDI sudah mulai memanggil dan investigasi dokter dan perawat itu namun belum sampai ke sidang kode etik itu," ungkapnya saat menghadiri pelantikan Pengurus Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) di Ballroom Santika Premiere Dyandra Hotel Medan, Kamis (27/1/2022).
Sejauh ini, dikatakan Ery, pihaknya masih mengumpulkan informasi dan berkas bukti-bukti dari pihak yang terlibat. "Kita masih mengumpulkan berkas dan bukti-bukti, setelah cukup baru kita serahkan kepada Majelis Kedokteran (MK)," tuturnya.
Menanggapi pertanyaan terkait mengapa kasus dua oknum nakes terlebih dahulu dibawa ke polisi, bukan ke IDI, Ery menerangkan bahwa dalam kode etik kedokteran ada tiga norma jika ada nakes yang bermasalah. "Jadi gini dalam pelayanan kedokteran itu dokter terikat dalam tiga norma disiplin, etik dan jujur. Dimana ketiga itu memiliki jalur masing-masing,” ucapnya.
"Jika itu etik baru diserahkan ke organisasi profesi dan kita sudah mulai memasuki tahap itu dan ini lagi diproses,” tambahnya.
Untuk temuan pemberkasan yang didapatkan sejauh ini, Ery enggan menjawab. "Kalau temuan ada tapi itu lebih ke internal nanti Majelis Kedokteran yang akan menyampaikan usai pemeriksaan," tutupnya. (Ahmidal Yauzar/Wna)
Load more