Aceh Barat, Aceh - Pembangunan ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Derah Cut Nyak Dhien (RSUD CND) Meulaboh Aceh Barat dengan pagu anggaran sebesar Rp11 miliar yang bersumber dari APBD Aceh Barat tahun 2021 mangkrak.
Ironisnya Syarifah Junaida Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat mengaku tidak terlalu paham dengan masalah kontrak kerja pembangunan ruang rawat inap tersebut. "Saya kurang tahu masalah kontrak kerja dan masa akhir bekerja, sebab tugas saya hanya membayar kalau pekerjaan sudah selesai," jelas Syarifah kepada sejumlah awak media.
"Saya akan panggil dulu PPK dan rekanan proyek tersebut, jika memang nanti ditemukan kontrak sudah selesai, maka kita denda rekanan tersebut, dan harus menyelesaikan pembangunan, dan saya pastikan tidak ada pemutusan kontrak kerja dengan rekanan hingga pembangunan selesai, dan waktu kerja perkiraan saya masih ada beberapa hari lagi,” tegas Syarifah.
Terkait tidak adanya plang nama proyek di lokasi pengerjaan, pihak dinas kesehatan tidak mengetahui secara pasti. Menurut Syarifah, PT Tripa Jasa Bersama selaku pekerja proyek wajib memasang plang pengerjaan. "Terkait tidak adanya plang nama pekerjaan, pihaknya akan periksa langsung, karena plang itu wajib ada, mungkin sudah buka sementara waktu,” ujar Syarifah
Sementara itu, Kepala Perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Hamdani, menanggapi dugaan mangkrak proyek pembangunan ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien seharga Rp11 miliar yang diduga ada permainan anggaran.
Hamdani juga menjelaskan, seharusnya Penjabat Pembuat Komikmen (PPK) Dinas Kesehatan segera memutuskan kontrak kerja rekanan tersebut karena masa kontrak kerja sudah selesai, karena itu perbuatan melawan hukum, bukan malah memberi bonus kepada rekanan untuk menyelesaikan proyek hingga dalam waktu yang tidak ditentukan.
“Aneh, sebagai pemilik proyek dia (Kadinkes) tidak tahu masa kontrak kerja, saya menduga Kandinkes berbohong, kami curiga ini ada permainan," tegas Hamdani, pada Sabtu (29/1/2022).
Sebelumnya Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, melakukan sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien (CND) Meulaboh. Anggota DPRK menemukan beberapa kejanggalan terhadap rehabilitas pembangunan gedung rawat inap, termaksud gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang dibangun sejak 2021, namun belum bisa difungsikan hingga akhir Januari 2022.
Saat DPRK memasuki gedung tiga lantai yang baru dibangun tersebut, terlihat beberapa bagian seperti plafon yang belum tuntas dipasang, material besi dan bahan bangunan yang menumpuk di sudut ruangan.
”Kalau kita lihat kontrak kerja waktunya sudah habis masa pengerjaan, bahkan perpanjangan 50 hari masih belum siap. Jika tidak selesai seharusnya putuskan kontrak, tetapi ini masih dilanjut, ini yang jadi pertanyaan saya. Makanya kita ke lapangan ternyata benar apa yang dilaporkan oleh masyarakat,” kata Wakil Ketua I DPRK Aceh Barat Ramli.
”Kok sampai sekarang belum siap, ada juga temuan lain kita di sini, hari ini juga kita lihat papan nama proyek juga tidak ada, seharusnya itu wajib dipasang,” tutup Ramli. (Chaidir Azhar/Wna)
Load more