OKU Selatan, tvOnenews.com – Sebuah video yang viral di media sosial pada Senin dini hari (30/9/2024) menghebohkan warganet, memperlihatkan seorang pasien kritis terlantar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muaradua, OKU Selatan.
Pasien tersebut, Naufal Attala bin Dedy (6), berada dalam kondisi kritis, namun diduga tidak mendapat penanganan medis karena tidak ada dokter yang bertugas saat itu.
Dalam video berdurasi kurang dari dua menit tersebut, terdengar isak tangis perempuan yang diyakini sebagai kakak dari Naufal. Ia dengan putus asa memohon agar adiknya segera ditangani.
“Tolong aku! tolong kami! di rumah sakit sebesar ini tidak ada dokter ataupun perawat yang mau menolong adik kami," teriaknya dengan suara penuh kesedihan.
“Kami lagi kondisi seperti ini, rumah sakit ini tidak mau menolong, di rumah sakit Sabutan kondisi adek saya seperti ini," ujarnya sembari menangis memperlihatkan kondisi sang anak yang terbaring lemas, Senin (30/9/2024).
Video ini seketika menyebar di berbagai platform media sosial, memicu kecaman dan kemarahan dari masyarakat yang mempertanyakan pelayanan rumah sakit.
Menurut saksi di lokasi, insiden bermula ketika Naufal, yang mengalami kondisi darurat, dilarikan ke RSUD Muaradua oleh keluarganya. Namun, ketika mereka tiba, pihak keluarga mengklaim bahwa tidak ada dokter yang tersedia untuk memberikan penanganan segera.
"Kami datang dengan harapan adik saya segera mendapatkan pertolongan, tapi kami justru tidak melihat satupun dokter di sana," ungkap Tante Korban.
Beberapa menit setelah video tersebut diunggah, gelombang kecaman datang dari berbagai pihak, termasuk warganet yang mengaku kecewa dengan sistem pelayanan kesehatan di OKU Selatan. Banyak yang menilai kejadian ini mencerminkan lemahnya kesiapan rumah sakit dalam menangani kasus darurat.
Sementara itu, menindak lanjuti video yang viral di media sosial terkait pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muaradua, Sekretaris Daerah Pemkab OKU Selatan, M Rahmattullah, langsung responsif dan melakukan rapat internal bersama Kepala Dinas Kesehatan dan jajaran RSUD Muaradua, Selasa (1/10/2024).
Terkait video yang beredar di beberapa platform media sosial, mewakili pemerintah daerah, Sekda pun menyampaikan permohonan maafnya.
“Kami Pemerintah Daerah Kabupaten OKU Selatan memohon maaf kepada keluarga pasien dan masyarakat atas video yang beredar terkait pelayanan kesehatan di RSUD Muaradua. Tentu ini menjadi perhatian, dan apabila benar ada pelanggaran akan diberikan sanksi," ujar Sekda.
Sekda menginstruksikan Inspektorat, BPKSDM, dan Dinas Kesehatan untuk melaksanakan pemeriksaan awal di jajaran RSUD Muaradua terkait kronologi dan memberikan sanksi apabila terindikasi adanya pelanggaran dalam prosedur pelayanan kesehatan di RSUD Muaradua.
Masyarakat kini menunggu langkah konkret dari pihak rumah sakit dan pemerintah daerah dalam menanggapi masalah ini agar tidak terjadi lagi kasus serupa. (asi/nof)
Load more