Ia juga menjelaskan, prasasti itu menjadi saksi sejarah pembangunan gedung wako di Jalan Merdeka yang tercatat sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda tahun 1929 hingga 1930. Tertulis dalam bahasa Belanda, Kantor Ledeng diresmikan tahun 1932.
"Kita bersyukur ketemu yang asli, sebagai anggota TACB Palembang melalui Pak Wiji dan Pak toto yang bekerja di sini, kita bisa menemukan peninggalan sejarah dan bukti pembangunan Belanda," katanya.
Menurut pekerja di Kantor Wako Palembang, Wiji, prasasti granit dengan pahatan tulisan bisa tahan hingga jutaan tahun. Saat ini kondisi prasasti masih bagus dan tetap asli. Namun memang dalam perawatan harus diberi anti jamur agar tulisan Belanda itu tampak jelas.
"Kami kira awalnya prasasti candi, ternyata tulisan. Batu granit ini pahatan asli, prasasti ini jenis andesit dengan partikel lebih halus," ujarnya.
Penemuan prasasti di Kantor Ledeng membuat tim TACB membatalkan menempelkan replika di depan pintu kantor wako. Rencananya, replika prasasti yang telah dibuat akan disimpan dalam kantor menara air sebagai edukasi untuk masyarakat terutama warga Palembang. (Peb/wna)
Load more