Banda Aceh, tvOne
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara mencatat ada 18 desa di tiga kecamatan di daerah itu terendam banjir karena meluapnya sungai menyusul tingginya curah hujan sejak dua hari terakhir.
"Laporan sementara terdapat 18 desa terendam banjir akibat luapan sungai Krueng Keureuto dan Krueng Pirak," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara Mulyadi di Aceh Utara, Minggu.
Mulyadi mengatakan 18 desa tersebut yakni di Kecamatan Matang Kuli sebanyak enam desa, Kecamatan Pirak Timur sembilan desa, dan Kecamatan Lhoksukon tiga desa.
"Hingga saat ini belum ada laporan warga yang mengungsi. Namun mengingat curah hujan masih tinggi, kemungkinan besar akan ada warga yang mengungsi," kata Mulyadi.
Mulyadi mengatakan saat ini pihaknya masih mendata rumah warga yang terdampak banjir. Ketinggian banjir di pemukiman penduduk saat ini mencapai satu meter.
Mulyadi mengatakan, BPBD Kabupaten Aceh Utara terus memantau dan menyiagakan petugas di lokasi banjir. Kepada pihak kecamatan dan perangkat desa diminta untuk dapat melapor perkembangan banjir di wilayah masing-masing.
"Kami juga mengimbau masyarakat tetap waspada dengan bencana banjir tersebut. Mudah-mudahan banjir segera surut dan masyarakat bisa kembali beraktivitas," kata Mulyadi
Banjir juga melanda Kota Lhokseumawe. BPBD Kota Lhokseumawe menyatakan empat kecamatan di daerah itu tergenang banjir menyusul hujan melanda daerah sejak dua hari terakhir.
"Hampir seluruh desa di empat kecamatan tersebut dilanda banjir genangan air hujan," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Damkar dan Logistik BPBD Kota Lhokseumawe Ridwan Puteh.
Empat kecamatan tersebut yakni Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Satu, Kecamatan Muara Dua, dan Kecamatan Blang Mangat. BPBD Kota Lhokseumawe masih mendata jumlah desa dan masyarakat terdampak banjir
"Hingga saat ini belum ada laporan masyarakat terdampak banjir yang mengungsi. Dari laporan kami terima, ketinggian banjir mencapai sepinggang orang dewasa," kata Ridwan Puteh.
Selain itu, kata Ridwan Puteh, hujan deras dalam dua hari terakhir juga mengakibatkan tanah bekas galian C longsor hingga mengakibatkan tertutupnya badan jalan utama di Desa Paya Penteut.
"Juga terjadi pohon tumbang ke badan jalan di Desa Uteun Bayi Kecamatan Banda Sakti, akibatnya akses jalan utama terganggu. Petugas terus pemantauan di lapangan serta memastikan keselamatan warga yang terdampak bencana alam tersebut," kata Ridwan Puteh.(Ant/Jeg)
Load more