Pada 2021, kata dia, pihaknya berhasil melakukan sertifikasi sebanyak 311.151 batang benih jengkol dengan angka tanam hingga 400 ribu batang. Kemudian pada 2022, pihaknya menargetkan sertifikasi 420 ribu batang, sehingga total angka penanaman dalam dua tahun itu bisa mencapai 1 juta batang.
“Kalau kita hitung-hitung akan ada hampir 1 juta batang jengkol nanti di seluruh Aceh. Tentu penanamannya ini bukan hanya di Abdya tetapi juga saat ini sudah mulai ada di Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Besar, Aceh Jaya,” katanya.
Di Sumatera Barat ada juga ekspor jengkol dan sebagian hasilnya itu punya Abdya, cuma jumlahnya masih sangat sedikit. Artinya ini adalah potensi varietas lokal kita yang harus dikomersilkan, katanya lagi.
Selain melakukan sertifikasi komoditas jengkol, Distanbun Aceh juga melakukan sertifikasi sebanyak 51 ton bawang merah, 1.529 batang durian, 3.426 batang mangga, 60.337 batang jeruk keprok Gayo dan 1.100 batang alpukat gayo.
“Potensi di Aceh cukup banyak, cuma belum termanfaatkan dengan baik,” kata Habiburrahman.(Ant/Jeg)
Load more