Palembang, Sumatera Selatan - Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, merasa kecewa saat sidang dugaan korupsi penerima suap yang menjerat sepuluh orang anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, ditunda di PN Tipikor Palembang pada Rabu (2/3/2022). Penundaan sidang tersebut dikarenakan salah satu hakim berhalangan hadir.
Majelis hakim Tipikor diketuai Efrata Heppy Tarigan SH MH, sebelumnya membuka terlebih dahulu persidangan, yang mengatakan bahwa salah satu majelis hakim berhalangan hadir karena cuti.
"Karena hakim penggantinya juga tidak masuk, maka sidangnya kita tunda dan akan kita lanjutkan pada Rabu pekan depan," kata ketua majelis hakim sebelum menutup sidang.
Dikonfirmasi usai sidang, Jaksa KPK RI M Asri Irawan SH MH mengaku cukup merasa kecewa atas penundaan sidang mendengarkan keterangan saksi-saksi.
"Harusnya jauh hari sebelumnya pihak Panitera pengadilan menginfokan kepada kami terlebih dahulu jika sidangnya akan ditunda, kan kasihan sama saksi-saksi yang kami hadirkan diundang jauh-jauh dari Muara Enim malah sidangnya ditunda," ungkap Asri.
Diterangkannya, pada persidangan kali ini sudah mengupayakan untuk menghadirkan delapan orang saksi, yakni dari pihak Pemda Muara Enim serta kontraktor 16 paket proyek diantaranya yakni Robi Okta Fahlevi.
Dijelaskannya, dalam perkara ini masih ada kurang lebih dua hingga tiga kali lagi persidangan dengan tetap memeriksa saksi-saksi terkait perkara rasuah tersebut.
Load more