Sementara itu, Cik Han Kades Desa Mahanggin, tak menampik jika petani kopi di wilayahnya saat ini banyak yang menjerit dengan turunnya harga jual biji kopi ini. Karena jika dari kalkulasi hitungan biaya perawatan petani kopi ini memang sudah lumayan cukup mahal, dalam satu tahun tersebut.
“Pupuk saat ini langka dan mahal, racun rumput juga mahal. Memang ini cukup berat untuk petani kopi diwilayah kita ini. Apalagi, desa Mahanngin ini hampir 80 persen penghasilan dari kebun kopi. Dalam musim panen ini, biasannya desa kita ini bisa menghasilkan lebih dari 100 ton kopi,” ujarnya.
“Harapan saya dan juga warga kita di sini, pemerintah bisa mencarikan solusi kedepan. Agar harga jual biji kopi dari petani ini minimal bisa stabil, tidak anjlok. Kemudian petani bisa lebih mudah mencari pupuk, tidak lagi langka dan mahal di Oku Selatan ini,” tambahnya . (Andi Salani/Nof)
Load more