Bungo, Jambi - Langkanya minyak goreng di pasaran dan tingginya harga eceran membuat mak-mak menyerbu toko yang menjual dengan harga standar.
Ratusan mak-mak terlihat mengantri panjang di salah satu mini market yang menjual minyak goreng dengan harga Rp14.000.
Mereka rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng kemasan 1 hingga 2 liter tersebut.
Salah satu warga, Zaenab mengeluhkan kondisi tersebut. Ia mengaku telah mengantri selama 5 jam hanya untuk membeli minyak 1 liter.
"Padahal hanya untuk masak di rumah saja, tapi sesulit ini," keluhnya.
Keributan juga sempat terjadi, pasalnya banyak warga yang mengantri tidak mendapatkan bagian. Selain itu, pembagian yang tidak sama dari karyawan toko membuat mereka protes.
"Yang pertama dikasih 2 liter, kami yang ngantri hanya mendapat 1 liter," kesal Zaenab.
Ia berharap pemerintah mampu menstabilkan kembali harga minyak goreng dengan satu harga. Agar masyarakat bisa tenang dan tidak memborong minyak yang ada di pasaran.
Saat ini, harga minyak goreng eceran ukuran 1 liter dijual oleh pemilik toko seharga Rp28.000. Harga tersebut naik seratus persen dari harga standar.
Sementara itu, karyawan mini market mengaku jika stok minyak yang ada selalu habis dalam sehari oleh para pembeli.
Jadwal kedatangan minyak dalam seminggu hanya 3 kali, yakni hari Senin, Rabu dan hari Jumat.
"Setiap minyak goreng yang datang tidak pernah sampai ke rak. Selalu habis diserbu mak-mak," pungkasnya. (Darlianto/Nof)
Load more