Aceh Barat, Aceh - Kisruh suara azan terus terjadi di nusantara setelah Mentri Agama Yaqut Cholil Qoumas mempersoalkan kerasnya volume pengeras suara, terus mendapat beragam respon dari berbagai pihak.
Guna menghindari terjadi gejolak di Kabupaten Aceh Barat, Bupati Ramli MS mengumpulkan seluruh pemuka agama, untuk mengajak umat masing-masing agar tetap menjaga toleransi yang sudah ditanamkan selama ini.
Bupati Aceh Barat Ramli Ms mengatakan, pertemuan antar lintas pemuka agama ini, sengaja dilakukan selain untuk memperkuat toleransi antar umat beragam juga memahami lagi maksud dari Idiologi Pancasila.
"Idiologi Pancasila sudah menjadi dasar negera kita, walapun berbeda kita itu satu, maka untuk terus menjaga kerukunan umat beragama kita perlu memahami kembali Pancasila," sebut Ramli Ms.(9/3/2022).
Sementara itu Pendeta L Ferdinand Wrkamawas dari GMII, Infran Zebua dari majelis Gereja GMMI, TN. Samosir Protestan yang hadir dalam pertemuan Forum Lintas Agama yang digagas Bupati Aceh Barat Ramli MS, di raung kerjanya mengungkapkan bahwa selama ini kondisi kerukunan beragama di Aceh Barat dan Aceh umumnya sangat kondusif dan sangat harmonis.
“Kami agama minoritas di sini diperlukan seperti saudara dan kami merasa nyaman dan aman,” ujar Pendeta Ferdinand dengan diaminkan oleh Infran Zebua dan Samosir.
Soal SE Menteri Agama RI, mereka menegaskan tidak ada permasalahan dengan suara azan, karena itu memang suatu proses dalam beribadah agama Islam. “Kami sama sekali tidak pernah merasa terganggu dengan suara azan,” tegas Pendeta Ferdinand.(Chaidir Azhar/Lno)
Load more