Riau - Hampir di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Riau mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus bio solar. Antrean puluhan kendaraan truk dan minibus pengguna biosolar nampak mengular panjang. Kondisi tersebut dikeluhkan para sopir yang kebingungan untuk mendapatkan bbm.
"Dari pertama saya berangkat hingga sampai di daerah perbatasan Riau dengan Sumbar sulit mendapatkan bbm biosolar, di salah satu SPBU di daerah Rimbodata, Kabupaten Lima Puluh Kota saya terpaksa ikut mengantre berharap dapat jatah bbm, jika dibeli bbm dexlite yang harga perlite nya Rp 13.150 tidak sanggup, dengan menggunakan biosolar harga masih Rp 5.150 baru dapat bergaji," kata iwa, Kamis (10/3/2022).
Sementara seorang petugas SPBU, Kurnia mengatakan, kelangkaan sudah berlangsung selama dua minggu.
"Kelangkaan khusus bbm bio solar sudah berlangsung dua minggu ini bang, bahkan kita hanya saat ini hanya setengahnya dari DO biasanya. Kita diisi hanya 8000 liter, itupun dipasok 1 x 2 hari. Sehingga terkadang 3 jam antrean habis kembali, apalagi banyak truk yang isi hanya dibolehkan 800 liter satu mobil, kata Kurnia petugas SPBU kepada tvonenews.com
Para pengguna kendaraan bbm biosolar berharap krisis kelangkaan bbm ini segera dapat teratasi. Sebab semakin lama kondisi tersebut akan dimanfaatkan para mafia bbm dengan menjual tidak sesuai penjual dan yang merugi para sopir yang bekerja di bidang jasa transportasi darat. (Dedi Eka Putra/act)
Load more