Deli Serdang, Sumatera Utara - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyebut sebanyak sembilan Pekerja Migran Indonesia asal Sumatera Utara, segera diterbangkan ke Indonesia.
"Ada sembilan orang PMI asal Sumatera Utara belum dievakuasi. Mereka seluruhnya warga Kota Binjai yang bekerja di Pabrik Plastik," jelas Kepala BP2MI Benny Rhamdani soal jumlah PMI di Ukraina, Rabu (9/3/2022), saat menghadiri acara penyuluhan mekanisme keselamatan serta penempatan Pekerja Migran Indonesia di Rumah Sakit Sembiring, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang.
Benny menerangkan para PMI yang berada di Ukraina saat ini berlindung di bunker, kondisi mereka dalam keadaan aman.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Dubes Republik Indonesia di Ukraina. Dubes RI memberikan jaminan keselamatan kesembilan PMI," tegasnya.
Proses evakuasi para PMI, sebut Benny tinggal menunggu masa jeda kemanusiaan antara Ukraina dan Rusia, kemudian izin keselamatan perjalanan.
"Izinya ditentukan Ukraina dan Rusia. Jika sudah keluar, kesembilan PMI segera diterbangkan ke Indonesia," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut Kepala BP2MI juga mengatakan bahwa Indonesia terus akan memberikan perlindungan kepada para pekerja migran yang berada di luar negeri.
Untuk itu, dia meminta kepada para calon pekerja migran untuk menjalani proses penempatan melalui jalur yang resmi, dengan negara terus memberikan fasilitas dan kemudahan bagi mereka yang akan berangkat secara resmi. Dia mengingatkan bahwa terdapat risiko bagi para pekerja migran yang menggunakan jalur non-prosedural.
"Potret hari ini di mana kita tampilkan saudara-saudara kita yang dari Ukraina, adalah potret bagaimana mereka layak mendapatkan perlakuan hormat, perlindungan negara sebagaimana perintah Presiden Republik Indonesia," imbuhnya.
Sebelumnya, 30 Pekerja Migran Indonesia tiba di Tanah Air pada 3 Maret 2022 setelah berhasil dievakuasi dari Ukraina. Mereka kemudian menjalani karantina di Wisma Pasar Rumput, Jakarta.
Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang telah tiba di Tanah Air itu terdiri dari 29 perempuan dan satu orang laki-laki, kebanyakan dari mereka yang telah dievakuasi bekerja sebagai spa terapis dan berasal dari Bali. (Sukri/Lno)
Load more