Pekanbaru - PT Pertamina menjawab keluhan masyarakat terkait sulitnya mencari bahan bakar minyak (BBM) jenis Biosolar di sejumlah wilayah di Riau.
Section Head Communication and Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Agustiawan mengatakan kuota Biosolar terjadi penurunan. Hanya saja dia tidak menjelaskan berapa turunnya kuota BBM subsidi tersebut.
"Kuota Biosolar tahun ini sedikit menurun jika dibandingkan kuota tahun lalu. Ini mungkin dilakukan pemerintah agar subsidi BBM lebih tepat sasaran sehingga bukan mobil-mobil mewah yang menikmati BBM bersubsidi," kata Agus (9/3/2022).
Selain penurunan kuota, ada juga beberapa alasan lain. Sebab BPH Migas juga sudah menyiapkan kuota Biosolar untuk setiap lembaga penyalur agar tidak melebihi dari kuota yang ditentukan.
Terkait kelangkaan, Agus membantah dan memastikan stok masih aman untuk wilayah Riau. Bahkan Pertamina juga telah bersurat kepada Gubernur Riau, Syamsuar 1 Maret lalu perihal penyaluran bahan bakar tertentu jenis Biosolar sampai 28 Februari lalu.
Untuk menjaga penyaluran BBM Biosolar Subsidi terpenuhi sampai 31 Desember 2022. Sesuai kuota yang ditetapkan ada beberapa hal yang dilakukan Pertamina, seperti melarang pengisian Biosolar ke pengguna truk bakal kayu, CPO dan mobil molen serta sejenisnya.
Untuk itu, semua penyalur menyediakan produk substitusi yang lebih baik, yaitu Dexlite dan Pertamina Dex. Termasuk melakukan sosialisasi peruntukkan penggunaan BBM kepada konsumen agar tepat sasaran. (Muhammad Arifin/Lno)
Load more