Binjai, Sumatera Utara - Sejak malam tadi, Jumat (11/3/2022) sekitar pukul 20.00 WIB, keluarga dari sembilan warga negara Indonesia yang terjebak di bunker pabrik plastik Chenihiv Ukraina Utara tidak bisa melakukan komunikasi dengan sembilan WNI tersebut. Mereka cemas menanti kabar keluarganya yang hingga kini sedang diupayakan untuk dievakuasi oleh Kedubes RI.
"Semalam kami masih komunikasi. Katanya di sana situasi semakin genting dan mereka masih belum dievakuasi. Hp mereka nggak aktif semua, jadi satupun dari keluarga di sini tidak ada yang bisa menghubungi mereka,” ucap Ayi Rodia melalui pesan Whatsapp kepada awak media, Sabtu (12/3/2022).
Selain Ayi Rodia, Ritami yang merupakan Ibu dari Muhammad Raga Prayuda juga menyampaikan kecemasan yang sama. Sebab sejak malam tadi anaknya tidak bisa dihubungi sama sekali.
"Saya cemas sekali, karena anak saya sudah tidak bisa dihubungi. Dua hari lalu sempat jaringan internet diledakkan Rusia, namun kami masih bisa komunikasi karena anak saya pakai paket data untuk sebulan, tapi sekarang teleponnya malah mati sama sekali," ucap Ritami dengan penuh nada cemas.
Ritami juga menjelaskan bahwa saat komunikasi terakhir, anaknya mengatakan ada ledakan di dekat lokasi pabrik mereka. "Kemarin anak saya bilang ada suara ledakan di dekat pabrik tempat mereka sembunyi, tapi kami masih bisa komunikasi, sekarang sudah nggak bisa dihuhungi sama sekali," jelas Ritami.
Keluarga hanya bisa bersabar sambil terus berdoa agar sembilan WNI yang merupakan warga Kota Binjai dan Kabupaten Langkat ini dievakuasi dan dibawa ke tempat yang aman. (Taufik Hidayat/Wna)
Load more