Kemudian, di Kabupaten Kaur 564 sambaran, Kepahiang sebanyak 7344 sambaran, Lebong sebanyak 2210 sambaran, Mukomuko sebanyak 699 sambaran, Rejang Lebong sebanyak 13029 sambaran, Kabupaten Seluma Seluma sebanyak 4471 sambaran dan Kota Bengkulu sebanyak 45 sambaran petir.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang Bengkulu, Litman mengatakan, pengamatan petir di wilayah Bengkulu, pada Januari 2022 dan Februari 2022, menggunakan data dari peralatan Lightning Detector Stasiun Geofisika Kepahiang dan Stasiun Klimatologi Bengkulu.
Kerapatan Petir untuk Provinsi Bengkulu dibuat berdasarkan data dari ke-2 sensor Lightning Detector Stasiun Geofisika Kepahiang dan Stasiun Klimatologi Bengkulu, dengan radius maksimum 2 derajat dari masing-masing sensor dan menggunakan grid 111x111.
''Salah satu produk yang dihasilkan BMKG, yaitu peta kerapatan petir, untuk mencakup seluruh wilayah Provinsi Bengkulu,'' kata Litman, saat dikonfirmasi, Senin (14/3/2022)
Sambaran petir yang terjadi di wilayah Bengkulu, jelas Litman, disebabkan awan cumulonimbus (Cb). Di mana awan ini merupakan awan vertikal menjulang sangat tinggi, padat, yang terkait dengan badai petir, serta cuaca dingin yang lain. Cumulonimbus lebih dikenal sebagai awan petir.
''Penyebab sambaran petir di Bengkulu, awan cumulonimbus (Cb). Untuk sambaran petir bulan Maret, kami belum menganalisa, karena teman-teman buat analisa per bulan, dengan mengambil data dari sensor lain juga,'' pungkas Litman.
Namun data sementara pada tabulasi periode dasarian I bulan Maret ( 1-10 Maret 2022) stasiun Geofisika Kepahiyang mencatat setidaknya ada 15.985 Sambaran petir, frekuensi tertinggi pada 7 Maret sebanyak 5.856 sambaran. (Miko/Nof)
Load more