Padang, Sumatera Barat - Pakar gempa Universitas Andalas (Unand) Dr Badrul Mustafa Kemal mengemukakan gempa yang terjadi di Nias Selatan merupakan subduksi segmen Siberut yang beririsan dengan segmen megathrust Mentawai.
"Walaupun di segmen ini terjadi kekosongan seismik, namun berdasarkan prediksi saintifik akan terjadi gempa sebagai pelepasan energi yang terakumulasi selama lebih 200 tahun sejak 1797 pada segmen itu," kata dia di Padang, Senin (14/3/2022).
Menurut dia apakah gempa tersebut jadi pembuka untuk menuju gempa yang lebih besar tidak ada yang tahu.
Ia mengatakan belum ada ilmu dan alat teknologi yang dapat memprediksinya. Bisa saja energi yang terakumulasi di zona kosong segmen Siberut ini di lepas dengan kekuatan sedang yaitu 6,0 hingga 7,0 magnitudo selama 10 sampai 20 tahun ini.
"Ini tentu yang kita harapkan. Biarlah agak sering terjadi, tapi tidak terlalu kuat sehingga tidak menimbulkan kerugian," katanya.
Namun, jika gempa tersebut merupakan gempa pendahuluan, maka masyarakat harus terus meningkatkan kesiapsiagaan.
"Kita harus terus berlatih menghadapi gempa yang sangat kuat di megathrust Mentawai ini, sekaligus menghadapi kemungkinan timbulnya tsunami," katanya.
Load more