Bandar Lampung, Lampung - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Provinsi Lampung menggelar pasar murah di beberapa titik kabupaten/kota se-Lampung. Pasar murah ini untuk mendorong harga minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Kegiatan pasar murah minyak goreng ini dipimpin langsung oleh Ketua IKAPPI Lampung dr. Jihan Nurlela. Adapun Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sawit ditetapkan Rp 11.500 per liter untuk minyak goreng curah, Rp 13.500 per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium.
“Pasar Murah Minyak Goreng Bersama IKAPPI di Kabupaten Mesuji. IKAPPI sebagai mitra kerja pemerintah bersinergi untuk mendistribusikan minyak sesuai harga yang ditentukan kepada masyarakat. Kami tidak cari untung, kami menjual bahkan dibawah harga beli untuk rakyat! Bismillah semoga ramadhan bahan-bahan pokok terutama minyak sudah kembali normal,” kata ketua IKAPPI Lampung yang juga senator Lampung, dr. Jihan Nurlela, Senin (14/3/2022).
Menurut Jihan, pasar murah ini sebagai salah satu upaya membantu pemerintah mendistribusikan minyak goreng. Kelangkaan minyak goreng di Lampung juga diduga karena keterlambatan distribusi.
“IKAPPI membantu pemerintah mendistribusikan minyak goreng, jangan sampai ada penimbunan yang kemudian menyebabkan distribusi kepada masyarakat jadi terhambat, ini yang kemudian membuat harga minyak menjadi tinggi. Padahal pemerintah sudah menetapkan HET untuk harga minyak goreng per liter, tak lebih dari Rp 14 ribu,” ujar senator cantik ini.
Adapun pasar murah yang digelar IKAPPI berlangsung di Desa Jaya Sakti, Kecamatan Anak tuha, Kabupaten Lampung tengah, lalu di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Bangun rejo, Kabupaten Lampung Tengah. Selanjutnya IKAPPI juga menggelar pasar murah di Kabupaten Mesuji. Tepatnya di Desa KTM, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji.
“Kita pilih titik pertama di Lampung Tengah, karena kabupaten ini merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar di Lampung, penduduknya banyak tentu kebutuhannya (minyak goreng) jadi lebih banyak. Sedangkan Mesuji adalah salah satu kabupaten terjauh yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, distribusi ke daerah yang jauh tentu lebih memakan waktu, jadi kita pilih menggelar pasar murah di Mesuji,” pungkasnya.
Sebelumnya kelangkaan minyak goreng di Provinsi Lampung menjalar sampai ke kabupaten/kota. Mendadak minyak goreng menjadi langka, jika pun ada harganya melambung tinggi. Dari Harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Rp 14 ribu per liter, melambung tinggi lebih dari dua kali lipat.
Karena itu, pemandangan antrean minyak goreng di pusat perbelanjaan dan mini market, menjadi pemandangan biasa di Lampung. bahkan ada yang rela tak saling sapa sesama suami istri untuk mendapatkan minyak goreng kemasan. Pasalnya, satu orang hanya diperbolehkan membeli maksimal dua liter minyak goreng.
Mengantisipasi ini IKAPPI menggelar pasar murah antara lain di Lampung Tengah dan Mesuji serta menyusul beberapa kabupaten/kota lainnya. Pasar murah yang berlangsung di Mesuji misalnya, mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat. (Pujiansyah/Nof)
Load more