Bengkulu – Kapal Angkatan Laut ( KAL) Ratu Samban II milik Pangkalan Angkatan Laut Bengkulu mengusir satu kapal jenis Yacht berbendera negara Australia dari perairan laut Bengkulu. Kapal yang dinahkodai Robert Hossact ini memaksa masuk tanpa meminta izin dari otoritas Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu pada Minggu (13/3/2022) kemarin karena alasan cuaca buruk.
Menerima laporan adanya kapal asing yang berada di kolam perairan pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, tim patroli TNI KAL Ratu Samban II – 2 – 09 melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan Standar Operating Prosedur (SOP) kedatangan kapal asing, melakukan pemeriksaan Kesehatan, perizinan kepelabuhan, dokumen pelayaran.
Hasil pemeriksaan ditemukan bahwa kapal jenis Yacht berbendera Australia dengan Nahkoda Robert Hossact ini masuk dan lego jangkar di pelabuhan Pulau Baai tanpa ijin. Selain itu, Surat Persetujuan Berlayar (SPB) kapal tersebut dari Pelabuhan Sabang menuju Pelabuhan tujuan yaitu Padang, bukan menuju Bengkulu.
Dari keterangan Robert Hossact, dirinya menghubungi Syahbandar melalui radio untuk ijin berlabuh di Kolam Pelabuhan Pulau baai namun tidak ada jawaban sehingga mengambil keputusan sendiri tetap memaksakan masuk untuk berlabuh lego jangkar.
Disampaikan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Bengkulu Letkol Laut (P) Yudi Ardian membenarkan adanya dugaan pelanggaran terhadap kapal yacht tersebut karena memasuki otoritas Pelabuhan Pulau Baai tanpa izin dari Syahbandar dan otoritas kepelabuhan, selain itu pelabuhan tujuan yang tercantum di dalam Surat Persetujuan Berlayar tidak sesuai.
"Kita memberikan waktu 1x24 jam kepada Nahkoda Kapal Yacht dengan nama Ractor 2001 sesuai yang tertera pada lambung kapal berbendera negara Australia ini mengurus dan melengkapi dokumen serta surat kepelabuhan, jika tidak makan akan dipaksa untuk segera meninggalkan kolam pelabuhan Pulau Baai,” ujarnya.
Hingga Senin petang (14/3/2022) kapal jenis yacht berbendera negara Australia tersebut masih berada di kolam Pelabuhan Bengkulu. Sebelumnya pada beberapa waktu yang lalu pun sebuah kapal jenis dan bendera yang sama sempat berada diperairan Bengkulu karena mengalami kerusakan mesin. (Miko/Nof)
Load more