Menurutnya, korban yang tak henti melotot kepadanya ditambah kondisi ekonomi sedang susah membuatnya gelap mata tanpa pikir panjang langsung mengibaskan parang yang terselip di pinggangnya.
"Dia datang dan melotot terus saya merasa terhina tersinggung mana ekonomi di rumah sedang susah, ya langsung saya tebas," ujarnya.
Alhasil melihat korban dengan sajam menyerangnya korban Rudiansyah berupaya berlari menyelamatkan diri. Sementara pelaku Haryono pergi ke rumah orang tuanya sebelum menyerahkan diri ke Mapolsek Kisam Tinggi.
Kapolres Oku Selatan AKBP Indra Arya Yudha didampingi Wakapolres Kompol Iwan Wahyudi dan Kasihumas AKP Johan Syafri dan jajaran mengungkapkan peristiwa penganiayaan yang menimbulkan korban jiwa dengan motif ketersinggungan.
"Ya, berdasarkan penyidikan dan penyelidikan kejadian ini ketersinggungan dari tersangka H, di mana tersangka merasa dirinya dipelototi ataupun diperlakukan tidak menyenangkan dengan tatapan mata," ungkap Kapolres.
Dari kejadian itu sambung Kapolres, korban dibacok sebanyak 3 kali bacokan di kepala bagian belakang, leher dan punggung bagian kiri hingga kehabisan banyak darah dan nyawanya tak tertolong lagi.
"Atas perbuatan yang dilakukan oleh tersangka ini korban mengalami pendarahan, akhirnya korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di puskesmas desa tersebut,” sambungnya.
Load more