Banda Aceh, tvOne
United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia masih menunggu keputusan akhir dari pemerintah daerah dan otoritas terkait mengenai rencana pemindahan 114 pengungsi Rohingya dari Bireuen, Aceh.
"Akomodasi pengungsi ditentukan oleh pihak otoritas, UNHCR dan mitra kerja kami siap untuk melakukan proses pemindahan apabila sudah ada keputusan akhir," kata Communication Associate UNHCR Indonesia Dwi Anisa Prafitria yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.
Dwi mengatakan saat ini pihaknya sedang menjalankan diskusi dan komunikasi krusial dengan berbagai pihak otoritas setiap tingkatan serta lokasi untuk mengatasi kondisi lapangan.
Kata Dwi, beberapa lokasi berbeda sebelumnya sudah diajukan untuk pemindahan, namun pihaknya masih menunggu keputusan akhir dari otoritas terkait pemindahan warga Rohingya tersebut.
"Karena kami tidak dapat memindahkan lokasi pengungsi, kecuali ada persetujuan dari pemerintah/pihak otoritas. Kami mengikuti instruksi," ujarnya.
Dwi menegaskan, para pengungsi Rohingya tersebut membutuhkan tempat yang baik dan layak untuk bernaung, sehingga mereka tidak berhadapan dengan bahaya seperti permasalahan kesehatan.
"Prioritas kami adalah kesehatan dan kondisi baik pengungsi, kami harap mereka dapat direlokasi ke tempat yang layak untuk jangka yang lebih panjang dan berkelanjutan sesegera mungkin," demikian Dwi Anisa.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bireuen berencana segera memindahkan 114 pengungsi Rohingya di sana ke Pekanbaru Provinsi Riau, hal itu menyusul adanya rekomendasi dari Kemenkopolhukam RI.
Dalam proses itu, nantinya juga dibantu oleh IOM dan UNHCR, apalagi selama ini mereka terus berkoordinasi dengan pemerintah di Pekanbaru.
Sebanyak 114 warga etnis Rohingya terdampar di pantai Kuala Raja Desa Alue Buya Pasie Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen, Ahad (6/3) dini hari.
Setelah mendarat, para pengungsi ditempatkan di salah satu mushala oleh masyarakat setempat dan sekarang dipindahkan ke aula kantor Camat Jangka. Dari 114 warga Rohingya tersebut terdapat 68 pria dewasa dan 21 perempuan dewasa serta 35 anak-anak.(Ant/Jeg)
Load more