Medan, Sumatera Utara - PLN UIW Sumut meresmikan Rumah Briket Medan yang terletak di Jalan Bajak II H No. 114 P Komplek ITM Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas Sumatera Utara.
Rumah briket adalah tempat pengolahan sampah organik menjadi arang (briket) yang dikelola oleh Ibu Rena Simbolon. Proses perubahan sampah organik ini dilakukan dengan cara membakar sampah menggunakan sistem pirolisis sehingga menghasilkan arang sehat.
Rumah briket yang dikelola oleh Ibu Rena Simbolon sudah berdiri sejak tahun 2019 di mana proses pengolahannya masih menggunakan cara tradisional, kemudian pada tahun 2021 mendapatkan bantuan pengelolaan sampah organik dari PLN UIW Sumatera Utara melalui Program PLN Peduli. Selanjutnya Bantuan ini dimanfaatkan oleh Ibu Rena untuk membeli peralatan pendukung proses pembuatan briket yang berbasis elektrik.
“Saat ini seluruh alat kami sudah menggunakan listrik dari PLN. Perbedaan menggunakan cara tradisional dibandingkan dengan elektrik sangat jauh. Kalau dengan cara tradisional hasil produksi hanya 10 kg / hari dan prosesnya lama sedangkan dengan peralatan elektrik bisa mencapai 100 kg/hari, prosesnya cepat, tidak mengeluarkan asap,” ucap Rena, Selasa, (29/03/2022).
Selain briket, ternyata asap sisa pembakaran sampah organik juga dapat diolah kembali menjadi asap cair dengan proses Destilasi. Asap cair ini sendiri dapat dimanfaatkan menjadi disinfektan, fungisida, bahan pengawet dan lain sebagainya.
Setidaknya Rumah Briket Ibu Rena dengan adanya bantuan PLN Peduli sudah menghasilkan 3 jenis produk yaitu Briket Arang, Asap Cair dan Eco – Enzim (pupuk bagi tanaman). Saat ini semua produk sudah dimanfaatkan dan diaplikasikan oleh restauran, hotel dan pedagang kaki lima. Dengan adanya alat yang mendukung ini, Ibu Rena sudah mampu memenuhi berapa pun jumlah permintaan konsumen.
Di tempat terpisah General Manager PLN UIW Sumatera Utara Pandapotan Manurung menyampaikan selamat atas peresmian Rumah Briket Medan.
"Launching ini semoga dapat tumbuh dan meningkatkan produksinya dan dapat bersaing di market dalam negeri dan luar negeri dan dapat menularkan ilmu pengetahuan ini kepada masyarakat Sumatera Utara khususnya Kota Medan.” Tutup Pandapotan. (Fahmi/Lno)
Load more