Tapanuli Utara, Sumatera Utara – Kabupaten Tapanuli Utara bertahun-tahun mengalami krisis air minum. Kondisi ini membuat masyarakat Kabupaten Taput, khususnya di Kecamatan Tarutung dan Sipoholon dan Kecamatan Siatas Barita mengeluh, karena setiap hari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat harus mengatur pendistribusian air ke rumah pelanggan secara bergiliran.
Untuk mengatasi persoalan ini, Bupati Nikson Nababan diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Taput, Indra Simaremare bersama Direktur PDAM Mual Na Tio Lamtagon Manalu dan sejumlah pejabat terkait menemui Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI, Rabu (13/4/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Sekda Indra Simaremare menyampaikan permasalahan air minum di Kabupaten Taput, dan mengharapkan Kementerian PU segera merealisasikan pembangunan IPA (Instalasi Pengolahan Air). Sehingga air baku yang sudah dibangun oleh BWSS-II segera mendapatkan pengolahan agar dapat disalurkan ke masyarakat.
“Kita meminta agar Kementerian PU dapat segera mewujudkan permohonan Pemkab Taput, dikarenakan saat ini di Tapanuli Utara sudah terjadi krisis air minum,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, kata Indra, pihak kementerian menyampaikan akan melakukan review ulang untuk menentukan skala prioritas dan pembiayaannya, dan akan segera melakukan sinkronisasi untuk memastikan kelengkapan syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pembangunan IPA dimaksud.
Terpisah, Direktur PDAM Mual Na Tio Taput, Lamtagon Manalu mengatakan, bahwa krisis air bersih atau air minum di daerah tersebut sudah terjadi bertahun-tahun.
“Sudah lama, ini terutama di Tarutung dan sekitarnya karena debit air yang terbatas, sebab selama ini kita hanya mengandalkan mata air. Makanya pelanggan PDAM sering mengeluh,” jelas Lamtagon saat dihubungi tvonenews.com, Kamis (14/4/2022) siang.
Load more