Nagan Raya, Aceh - Harga jual pupuk Non-Subsidi di Kabupaten Nagan Raya, mengalami kenaikan drastis hingga 100 persen. Pedagang menyebut naiknya harga barang itu dipengaruhi oleh ketentuan pemerintah yang menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mencapai 11 persen.
”Info dari toke kami di medan, harganya naik karena PPN yang 11 persen, karena dampaknya naik harga pupuk, akibat naiknnya PPN,” kata Muzzamil, penjual pupuk di Nagan Raya, Selasa (19/4/2022).
Ia menjelaskan, selain imbas dari naiknya PPN, Rusia Ukraina yang saat ini tengah berkonflik, juga mempengaruhi beberapa harga barang naik drastis.
Menurutnya, sebagian pupuk yang dipakai oleh petani di Indonesia berasal dari Rusia, sebab itu, ketika perang mulai berlangsung, tentu mempengaruhi ekonomi secara signifikan.
”Ada pengaruhnya, banyak kita memakai pupuk beberapa jenis berasal dari rusia, semenjak perang Rusia-Ukraina, harga pupuk juga naik,” sebutnya.
Beberapa bulan lalu, harga jual pupuk non-subsidi di Nagan Raya berkisar pada Rp450 ribu per zak, saat ini harga jual naik menjadi Rp850 ribu hingga Rp1 juta atau 100 persen. Para pedagang meminta pemerintah untuk mencarukan solusi, agar petani yang tidak memakai pupuk subsidi lebih terbantu.
”Seperti pupuk NPK, harga naik sangat signifkan saat ini,” pungkasnya.
Selain itu, kebanyakan masyarakat di Nagan Raya beralih menggunakan pupuk non-subsidi, karena pupuk bersubsidi mengalami kelangkaan.(Kha/Lno)
Load more