Simalungun, Sumut - Satu unit minibus Toyota Avanza Nopol BK 1737 ZV yang ditumpangi enam orang rombongan ASN dari Dinas Provini Sumatera Utara masuk jurang, di lokasi jalan Lintas Sumatera, Pematangsiantar - Saribudolok, Kelurahan Panei Tongah, Kecamatan, Panei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/4/22).
Dari keterangan sejumlah saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan, minibus berwarna silver yang dikemudikan Jimmi Aditia (46) warga Kota Medan ini, meluncur dari arah kota Pematangsiantar, menuju ibu Kota Kabupaten Simalungun meluncur deras dan terperosok ke beram jalan rusak di sekitar lokasi kejadian.
Sesaat kemudian, pengemudi mini bus naas ini kemudian berupaya mengeluarkan ban mobil dari beram jalan, namun entah bagaimana selanjutnya minibus kemudian malah tak terkendali dan justru masuk ke dalam jurang yang berada di sebelah kanan bahu jalan.
Sabar Saragih, Kadis Perhubungan Kabupaten Simalungun saat ditemui di lokasi menyebutkan, peristiwa kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 09. 00 WIB, Rabu pagi tadi.
“Benar kejadiannnya pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB. Di mana , minibus rombongan PNS Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera seyogyanya mau ke Raya, namun tiba-tiba terperosok dan terberam di sekitar lokasi jalan rusak,” ungkap Sabar Saragih.
Menurut Sabar, di dalam minibus terdapat empat orang penumpang termasuk sopir yang berstatus PNS, dan saat ini kondisi ke empat penumpang hanya mengalami luka ringan.
Masih menurut Sabar, pasca terjadinya kecelakaan ini pihaknya dari Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun bersama dengan Petugas dari Sat Lantas Polres Simalungun melakukan proses evakuasi dari para korban, sembari menunggu mobil derek untuk menarik bangkai minibus dari jurang.
Ditempat terpisah, R Damanik salah seorang pengguna jalan yang di temui di lokasi mengatakan, peristiwa kecelakaan di tempat ini kerap terjadi akibat jalan provinsi ini kupak kapik dan rusak parah dalam waktu yang sudah cukup lama, namun tak kunjung diperbaiki.
“Kami berharap agar pemerintah dapat segera memperbaiki jalan ini, sudah banyak yang jadi korban, namun hingga saat ini tak kunjung ada perhatian dari pemerintah. Nunggu berapa korban lagi biar diperbaiki jalan ini,” ungkap Damanik ketus. (DSG/LNO)
Load more