Pasaman Barat, Sumatera Barat - Pascagempa magnitudo 6,1 yang mengguncang Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat pasa 25 Februari lalu, membuat ribuan warga kehilangan rumah dan harta sekaligus nyawa.
Meski demikian, tidak meratanya pembagian huntara tersebut, membuat beberapa warga merasa kurang diperhatikan. Salah seorang warga di Jorong Simpang Timbo Abu, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, akhirnya berinisiatif membangun rumah sederhana sendiri lantaran tidak kunjung mendapat bantuan.
"Tetangga sebelah kami sudah dapat huntara, sedang kami belum. Padahal sudah banyak yang mendata bahkan minta surat Kartu Keluarga atau KTP untuk dibangun huntara, tapi kami tak kunjung juga," ungkap Jasril, salah seorang warga Pasaman Barat.
Dijelaskannya, rumah yang telah ia bangun berukuran 5 x 5 meter merupakan hasil pinjaman kepada salah seorang kerabat senilai Rp10 juta dan baru 4 hari. "Saya hutang Rp10 juta ke kerabat dan targetnya menjelang lebaran sudah selesai,” tambah pria muda ini.
Rumah sederhana ini terbuat dari sisa puing bangunan terdahulu. Sedangkan untuk bata, rangka baja ringan dan atap saja yang menggunakan bahan yang baru.
"Sekarang sudah 70 persen selesai dan saya kerja hanya swadaya dengan adik dan teman saja,” imbuhnya dengan semangat.
Load more