Ogan Ilir, Sumatera Selatan - Arus kendaraan pemudik yang melintas keluar-masuk Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) melalui Gerbang Tol Kramasan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan dalam kondisi ramai lancar pada H-2 Lebaran atau Sabtu pagi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tampak kendaraan pemudik meliputi mobil bus AKAP, mobil pribadi berbagasi di atap, dan bus travel kecil berbagai daerah Medan, Jambi, Riau, ataupun Padang, mulai berdatangan dalam satu waktu, dari arah Kota Palembang, sejak Jumat dini hari, hingga Sabtu pagi sekitar pukul 5.38 WIB.
Rombongan kendaraan pemudik tersebut, datang dari arah Kertapati, Kota Palembang lalu masuk ke Gerbang Tol Kramasan, Ogan Ilir secara lancar meski beriringan dengan mobil truk angkutan bak besar.
Begitupun sebaliknya, arus kendaraan pemudik yang keluar dari Gerbang Tol Kramasan menuju Kota Palembang juga terpantau demikian. Hanya saja, laju kendaraan yang keluar tol sedikit terhambat karena minimnya lampu penerangan jalan.
Kemudian, di saat yang bersamaan juga melintas truk-truk besar pengangkut alat berat, bahan bakar minyak atau gas dari Palembang menuju Kota Indralaya, Ogan Ilir. Sehingga atas hambatan tersebut sering terjadi antrean pendek kendaraan pada persimpangan dari Jalan Raya Kertapati, Palembang sebelum masuk ke Gerbang Tol yang berjarak sekitar 500 meter.
Seorang pemudik yang menggunakan bus AKAP dari Kota Tanggerang, Isma (25) mengaku, selama perjalanan melintasi JTTS dari Gerbang Tol Bakauheni hingga ke Gerbang Tol Kramasan berlangsung lancar dan tidak ada hambatan sama sekali.
“Keluar kapal di Pelabuhan Bakauheni malam, langsung masuk ke tol, sudah tidak ada lagi yang katanya antrean, mulus lancar sampai ke Palembang,” kata dia, ketika dibincangi di Pos Pelayanan Operasi Ketupat Musi 2022, Kramasan.
Berdasarkan data dari PT Waskita Sriwijaya Tol selaku pengelolah JTTS ruas Kayuagung - Palembang - Betung memperkirakan sudah lebih dari 13,5 ribu kendaraan yang melintas pada H-3.
Pengelolah jalan tol tersebut juga telah memberlakukan larangan melintas bagi truk angkutan non logistik dan truk angkutan Bahan Bakar Minyak/Gas.
Pelarangan itu dilakukan untuk menunjang kelancaran arus kendaraan sebab mereka memperkirakan jumlah kendaraan dapat terus meningkat pada H-2 Sabtu (30/4) ini hingga mencapai lebih dari 15,9 ribu kendaraan, yang sekaligus menjadi puncak arus mudik Lebaran 1443 Hijriyah. (ant/ade)
Load more