Bengkulu - Ada beragam tradisi yang dilakukan masyarakat jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Salah satu tradisi masyarakat suku Lembak, Provinsi Bengkulu adalah dengan menggelar takbiran keliling dari rumah ke rumah dengan berjalan kaki, tanpa menggunakan kendaraan atau konvoi.
Takbir keliling dari rumah ke rumah tersebut merupakan tradisi yang masih tetap dilestarikan masyarakat Suku Lembak, untuk mempererat tali silaturahmi dalam kekeluargaan.
Takbir keliling di daerah ini diikuti kaum pria serta kaum perempuan. Mulai dari orangtua, dewasa, remaja, hingga anak-anak. Mereka berbaur menjadi satu dan mengunjungi satu per satu rumah warga yang menghelat takbiran keliling dan mengajak warga yang disambangi untuk ikut serta meramaikan takbiran.
Dengan dipimpin oleh tokoh setempat, masyarakat yang mengikuti takbiran keliling mengumandangkan takbir dnegan saling bersahutan.
Sementara, kaum ibu-ibu, menunggu di rumah serta mempersiapkan hidangan lauk pauk dengan berbagai aneka makanan yang akan disuguhkan kepada masyarakat yang mengikuti takbiran keliling.
Takbiran itu sendiri diikuti beberapa anggota keluarga di kelurahan tersebut. Jika yang mengikuti 10 kepala keluarga (KK), maka masyarakat harus berkunjung ke 10 rumah untuk mengikuti takbiran.
Takbiran mulai berlangsung usai shalat Isya. Dimana saat mengelar takbiran, tokoh agama selain memimpin untuk melantunkan takbir juga memanjatkan doa.
Usai membacakan doa, masyarakat yang mengikuti takbiran mencicipi hidangan makanan dan minuman yang disajikan oleh tuan rumah.
Salah satu masyarakat suku Lembak, Kelurahan Jembatan Kecil, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Siti Fadhillah mengatakan, takbiran keliling rumah sudah berlangsung secara turun menurun di suku Lembak.
"Keluarga kami setiap tahun selalu menggelar takbiran keliling di malam lebaran, dari rumah ke rumah. Ini sudah menjadi tradisi masyarakat Suku Lembak," ujar Siti, Minggu (1/5/2022), malam.
Tradisi takbiran keliling dari satu rumah warga ke rumah ke warga, terang Siti, tetap terus dipertahankan sampai generasi-generasi penerus.
"Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memeriahkan lebaran, tidak harus konvoi kendaraan. Tradisi takbiran keliling dari rumah ke rumah pun dapat dijadikan salah satu cara dalam memeriahkan Idul Fitri," pungkas Siti.
Kendati masa pemerintah telah memberikan kelonggaran dalam merayakan Idul Fitri 1443 Hijriah, namun masyarakat tentunya harus tetap menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19.(rgo/put)
Load more